Jumat, 31 Maret 2017

Ikan dan Ayam

Maman dan mas D ikut kakung ke rumah buyut. Kakung mah sdh sehari-hari selalu kesana, selin nengok buyut juga nengok beberapa peliharaannya. Ada ikan, ayam dan aneka tanaman buah.

Maman memutuskan ikut agar mas D bisa mengeksplorasi alam. Kalau drumah Alamnya terbatas dan hampir tiap hari dilakukan.

Proyek pertama adalah memblender pakan ikan, karena ikan yang akan diberi makan masih kecil -kecil. Kemudian dilanjut menyebar pakan. Saat memblender mas D khusuk melihat prosesnya mulai dari bentuk biji hingga menjadi sehalus bubuk. Mas D teriak2 menunjuk- nunjuk kegirangan.

Setelah selesai memblender dan menghasilkan stoples pakan bubuk. Maman, kakung dan Mas D menuju kolam. Kakung mendudukkan mas D di bibir kolam. Sementara maman mencontohkan pada mas D cara memberi makan.

Setelah ikan giliran ayam. Kalau memberi makan Ikan bisa di bilang pekerjaan sehari- hari maman, secara ini memang proyek maman sebelum mas D lahir. Tapi....kalau Ayam, nah ini...maman kudu berpikir berkali-kali, Meskipun pada akhirnya dicoba juga. Maman takut ayam.

Bismillah,, pakan di taruh ditelapak tangan dan "kur....kur...kur...kur...kur....kur...." panggil maman pada ayam. Seketika ayam berdatangan dan mematuk pakan ditangan maman. Maman rasanya pengen lari, tapi mengingat sedang menemani mas D belanja pengalaman akhirnya maman bertahan.

Dan bener saja raise your child raise your Self, Ketika menemani ananda bertumbuh,, maka kita pun dengan sendirinya ikut bertumbuh.

When the why is clear the way is Easy ini terbukti lagi.


#TantanganHari9
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
#belajarapahariini
#belanjapengalaman

Kamis, 30 Maret 2017

Belajar sebab akibat

Mas D merangkak ke ruang tamu untuk bermain naik turun kursi. Dua, tiga bahkan empat kali naik turun. Lelah? Bosan? Ga tuh tetap aja, berpindah- pindah dari satu kursi ke kursi yang lain.

Mas D turun dan menuju mesin jahit di pojok ruangan. Beberapa bulan terakhir ini, mas D sedang menyukai hal apapun yang bisa berputar. Mas D mulai mendekati roda mesin jahit yang biasanya dipakai memutar karet untuk menggerakkan jarum. Di putarnya sekali, di putar dua kali kemudian mas D tertawa senang. Diulanginya lagi tertawanya tambah keras. Tapi, tiba-tiba mas D terdiam saat melihat pedal mesin jahit ikut bergerak dan membuat tangan mas D pun bergerak.

Aha kesempatan maman nich buat bercerita tentang hukum sebab akibat.
"Kenapa mas?" tanya maman. "Mas D kaget ya, kok pedalnya bergerak?" lanjut maman sambil memegang pedal mesin jahit. Mas D diam mengamati. Kemudian berkali2 mengulang memutar roda dan sesekali menggerakkan pedal yang membuat roda berputar. Mas D tersenyum tanda mengerti.

Mas D sukses belajar hukum sebab akibat.

Hal lain yang dilakukan untuk belajar hukum sebab akibat adalah saat meniup Pluit. Ketika pluit disedot pluit tidak berbunyi, namun ketika ditiup barulah pluit berbunyi.

Makasih mas D, maman pun ikut belajar ketika membersamai mas D.

#TantanganHari8
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP

Rabu, 29 Maret 2017

Menata baju

Biasanya maman tak akan mengijinkan mas D untuk menyentuh keranjang pakaian yang telah di setrika. Tapi, kali ini berbeda, maman justru meminta mas D untuk memilih dan mengambil baju mas D dari keranjang setrikaan. Maman ingin lihat mas D tahu tidak mana aja yang bajunya dan yang bukan bajunya. Sambil menunggu mas D memilih baju maman merapikan lemari maman sendiri.

Mas D lapor pada maman setelah menumpuk sejumlah pakaian di sisi luar keranjang, kemudian menunjuk-nunjuk dan meminta tlg u dibawa ke kamar mas D. Maman membantu mas D membawakan bajunya. Maman berjalan ke kamar mas D diikuti mas D yang merangkak di belakangnya.

Sesampai di kamar mas D meminta maman untuk menurunkan laci-laci lemari. Rupanya mas D ingin sampai menatanya di Lemari. Maman menurunkan laci lemari sebenarnya dengan harap- harap cemas,, takut diobrak abrik (hahaha....emak belum percaya sepenuhnya). Tapi yang terjadi berbeda, mas D memang mengeluarkan semua baju dari laci, dengan hati2 dan tahu apa yang terjadi selanjutnya?? Mas D memasangkan celana dan kaosnya. Hahaha.... Meskipun ternyata ga 100℅ cocok. Tapi Alhamdulillah misi hari ini Accomplish. Terima kasih mas D.

#TantanganHari7
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP

Selasa, 28 Maret 2017

Menjelajah Dapur

Jika biasanya mas D selalu dilarang bermain sampai ke dapur, hari ini berbeda. Maman sengaja membawa mas D sampai dapur, untuk berkenalan dengan area dapur dan mengesplorasi.

Mas D diijinkan merangkak hingga ke dapur, dan benar saja sesampai di dapur hal pertama yang dituju mas D adalah lemari. Buka tutup lemari, sudah biasa bagi mas D. Ga perlu waktu lama untuk mas D menjelajahi lemari demi lemari.

Saat tengah asyik menjelajah, DEra datang membawa sekarung beras. Melihat tumpukan beras di dalam karung mas D heran dan hanya terdiam seraya mencubit- cubit isi karung.

Untuk memenuhi rasa penasaran mas D, maman mengijinkan mas D untuk menyentuh beras. Dibukanya tali karung dan diambil segenggam beras di tangan maman. Kemudian mas D diminta untuk menyentuh beras. Dengan penuh rasa penasaran mas D mencoba menyentuh beras di tangan maman.

Tertawa kegelian itulah ekspresi mas D pertama kali Menyentuh beras. Berkali-kali beras terlempar dari tangan mas D karena kegelian, tak jarang pula mas D mencoba memasukkan sebutir- 3butir pasukan beras kemulutnya. Maman mencoba menjelaskan bahwa beras ini masih mentah dan butuh dimasak jika akan dimakan. Kemudian maman menunjukkan cara beras dimasak agar menjadi nasi. Pas sekali, saat itu DEra tengah memasak nasi.

Setelah selesai di cuci, beras kemudian dimasukkan ke dalam magic jar dan mas D diijinkan untuk memencet tombolnya. Sambil berjalan kembali ke ruang keluarga, maman menjelaskan jika beras sudah jadi nasi maka akan berbunyi Tik. Dan sejak saat itu mas D duduk diam menunggu bunyi tik dari magic jar.  Hampir seperempat jam menunggu, mas D akhirnya mendengar suara Tik. Segeralah mas D merangkak ke arah suara dan menunjuk nunjuk magic jar minta untuk dibukakan.

Maman membantu mas D membuka magic jar. Dan bagaimanakah ekspresi pertama mas D melihat nasi? Pasti tak ada yang menduga, karena mas D bergidik seolah-olah jijik melihat nasi. Memang, mas D tidak pernah mau dan suka jika diberi nasi saat waktu makan tapi herannya mas D selalu bersemangat saat menyantap nasi kuning.


#TantanganHari6
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP

Senin, 27 Maret 2017

Menjamu tamu

Siang itu mba Ara sepupu mas D bertandang kerumah, menengok eyang yang sedang sakit. Mas D baru saja terlelap dalam tidur siangnya.

Setelah berhaha hihi sebentar, maman mengintip ke Kamar,, benar saja, ternyata mas D terbangun. Dengan senyum manisnya mas D tersenyum pada maman dan merangkak ke arah maman. "Hup" serta merta nangkring di gendongan.

Sebelum keluar kamar maman mengajak mas D buat bermain lagi, kali ini permainannya adalah "menjamu tamu". Maman bercerita tentang bagaimana cara menjamu tamu, maman tidak meminta mas D bermain bersama namun bersama-sama main. Maman juga berkata pada mas D untuk berbicara dengan baik dan tenang jika menginginkan sesuatu. Setelah Deal,, maman dan mas D keluar kamar menuju panggung permainan (baca: ruang keluarga).

Mas D menyambut Uti, Budhe dan mba Ara dengan gembira dan tersenyum sangat manis. Mas D merangkak ke arah push walker nya. Kemudian membunyikan musiknya. Mba Ara mengikuti mas D dan bermain berdua. Mas D mendorong dari belakang, sementara mas D mendorong dari belakang.

Kemudian mba Ara minum dengan gelas bersedotan. Mas D dengan halus menunjuk gelas seraya berkata " num". Kami yang dewasa hanya diam saja, sengaja ingin melihat aksi dan reaksi kedua bayi. Eh tak disangka, mba Ara minum kemudian memberikan gelas pada mas D. Pun sebalikkanya, mas D menyeruput air minum dengan sedotan kemudian memberikan gelasnya kembali pada mba Ara. Begitu seterusnya. Tiba2 mas D melirik ke arah maman dan tersenyum membaca meminta persetujuan. Maman membalas senyum mas D dengan memberikan jempol.

Setelah tersenyum bahagia melihat jempol maman, mas D merangkak ke arah ruang makan, kemudian diikuti mba Ara. Di meja makan mas D mengajari mba Ara buka- tutup lemari piring. Dan saat mba Ara mau menyentuh piring mas D teriak "ka  ca" sambil merangkak menjauh dan tertawa keras. Melihat mas D menjauh dari lemari piring, mba Ara pun ikut menjauh. Sehingga teriakan histeris para orang tua batal.

Hehehe....kunci permainan menjamu tamu ini adalah orang tua dilarang reaktif. Sehingga ketika para bayi melakukan sesuatu, kita emak2nya juga eyang dan Uti wajib melihat, tak selalu merespon. Hanya mengawasi.

Dan ketika bayi tak diminta berbagi, mereka berbagi sendiri dengan senang hati. Coba kalau diminta pasti malah rebutan.

Good Job mas D. Mas D luar biasah.

#TantanganHari5
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP


Minggu, 26 Maret 2017

Mengenal emosi dan ekspresi

Siang cuaca mendung membuat kantuk tak tertahankan. Jika biasanya bermain di halaman, kali ini maman memilih mengajak mas D bermain di dalam ruangan.

Maman melihat mas D agak cemberut, sehingga maman bertanya tentang perasaan yang sedang dirasakan mas D. "Mas D kecewa? Karena mendung dan tidak bisa bermain diluar"
Mas D diam tak menjawab,, padahal biasanya rame menjawab apapun yang dikatakan maman.

Tiba-tiba mas D merangkak keluar kamar daaaan tepat di depan pintu, mas D menangis tersedu-sedu. Maman segera menghampiri "mas D kenapa, mas D kecewa? Mas D sedih? Mas D marah?, kok tiba2 nangis" mas D hanya terdiam, leleran air matanya membuat hati maman tidak nyaman. "Sayang,, kalau ada apa-apa boleh lho cerita sama maman" mas D masih terdiam dan berlalu merangkak masuk ke kamar meninggalkan maman. Maman mengikuti mas D kembali ke kamar.

Mas D menunjuk-nunjuk handphone yang tergeletak di atas meja belajar, serta merta maman mengambilkan. Setelah itu mas D tampak membuka WA dan mencari-cari. Maman sudah tidak tahan lagi untuk ke kamar mandi, setelah berpamitan maman masuk ke kamar mandi.

"Waa...." mas D teriak kesal, marah sambil membanting handphonenya. Maman datang menghampiri dan bertanya, namun mas D tetap diam. Tak lama kemudian mas D mengambil handpone maman lagi dan ngomel-omel ga jelas.

Sebelum mas D bener2 kesal dan susah ditenangkan. Maman menggendong mas D dan mengajak bicara. "Mas D, kita main pengenalan emosi dan ekspresi yuk" yang disambut dengan senyum manis mas D.
Maman mempraktekan satu demi satu emosi diikuti ekspresi wajah. Agak lama dalam satu ekspresi, terkadang mas D meniru tapi ada kalanya Juga mas D hanya diam saja memperhatikan.

Tibalah pada saat emosi dan ekspresi marah. Pikir maman, waah sekalian ngetes yang pernah dibicarakan pak Harry bahwa anak memiliki fitrah lebih menyukai hal-hal yang baik,, termasuk ekspresi. Maman ngomel-ngomel sambil memelototkan mata dan membentuk bibir sedemikian rupa agar tampak seperti marah. Mas D diam, memperhatikan sepertinya dan tak disangka2 mas D menangis sangaat keras. Sontak maman kaget kemudian menggendong mas D. Rupanya mas D mengira maman marah beneran. Setelah maman menjelaskan bahwa ini masih dalam rangka bermain dan tidak sungguh- sungguh, mas D pun kembali tenang. Hoo...benar juga ternyata mas D pun ga suka kalau lihat maman marah.

Adzan ashar berkumandang, maman dan mas D menghentikan permainan dan bersiap untuk makan snack diluar. Tiba-tiba hape maman berbunyi tanda WA dari DEra masuk. "Maaf, hape mati. Baru saja dapat charger" maman membaca pesan di layar.

"Lho kenapa ya kok DEra WA seperti itu" maman berpikir seraya mengsekrol ke atas ternyata banyak WA yang terkirim ke DEra dengan huruf dan emot yang tidak bisa dibaca. Hoho...rupanya mas D tadi ngomel-ngomel utak-atik hape itu meluapkan kekesalannya pada DEra. Dan tahukah apalagi yang lebih membuat mas D kesal? Rupanya mas D telah memvideo call DEra sebanyak 9x namun tidak ada jawaban.

Oh,, jadi kekesalan mas D, nangis tiba-tiba tanpa sebab itu karena kangen dengan DEranya. Aha....dapat satu lagi, jenis ekspresi dan lanjut deh ngobrol ama mas D terkait emosi dan ekspresi sesaat sebelum tamu-tamu berdatangan menengok Eyang.

#TantanganHari4
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP


Sabtu, 25 Maret 2017

Safari rumah sakit

Pagi ini maman dan mas D punya proyek yang dinamakan safari Rumah sakit. Safari? Keliling donk. Yup betul sekali,, dinamakan safari rumah sakit ini karena maman dan mas D keliling dari satu rumah sakit ke rumah sakit yang lain.

Safari diawali dari rumah sakit khusus ibu dan Anak. Disana sedang terbaring onty. Onty sedang sedih karena kehilangan putra pertamanya yang masih berusia 8minggu di dalam kandungan. Kalau bahasa umumnya sich *keguguran*.

Kembali ke saat sebelum berangkat atau memulai proyek harian.
Maman bercerita banyak hal tentang orang sakit, tentang orang kehilangan juga tentang kondisi di rumah sakit. Maman meminta mas D untuk lebih tenang dan tidak berteriak- teriak. Maman juga meminta mas D agar ketika meminta sesuatu dengan cara yang baik. Setelah mas D mengangguk tanda mengerti, mas D, maman dan DEra berangkat.

Sesampai di rumah sakit, Onty ternyata masih di ruangan operasi. Sehingga yang ada dikamar hanya titi Nini, kakung dan budhe. Ketika melihat budhe,, maman khawatir mas D akan teriak kegirangan seperti biasa karena memang sudah lama tidak berjumpa. Tapi maman salah, sungguh tak terduka mas D menyapa budhe dengan lirih dan memberikan tangan untuk salim. Wow....luar biasa mas D. Memang betul kita perlu beri kepercayaan.

Hampir 3 jam kami menunggu di kamar perawatan, Onty tak jua kembali. Akhirnya setelah menunggu lagi seperempat jam om datang mengabari kalau Onty sdh keluar dari kamar operasi. Karena mau melanjutkan perjalanan safarinya. DEra memutuskan untuk berpamitan. Setelah berpamitan kami DHF turun menuju ruang perawatan pasca operasi, keluar dari lift, mas D tiba-tiba teriaak "aaa...." yang membuat maman dan DEra dilihat banyak orang. Sebenarnya maman dan DEra juga kaget,, tapi kemudian sadar jangan- jangan karena sdh berpamitan mas D mengira sdh bukan di Rumah Sakit lagi, padahal kan masih. Setelah diberitahu DEra bahwa kita masih di rumah sakit, mas D seperti kaget dan berucap "maap". Kemudian babling dengan lirih.

Perjalanan dilanjut ke Rumah sakit kedua, tempat eyang di Rawat. Kali ini mas D cukup tenang dan anteng. Duduk manis dipangkuan maman maupun DEra, tidak berjalan-jalan mengeksporasi sekitar seperti biasa. Luar biasa ya efek diskusi dengan mas D.

Proyek hari ini diakhiri dengan kepulangan kami kerumah dan mas D dapat hadiah sayur lodeh kesukaan hasil masakan maman.


#TantanganHari3
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP

Jumat, 24 Maret 2017

Ketika Eyank sakit hari kedua

Kondisi rumah masih sama seperti sebelumnya,, tanpa Eyang dan kakung. Eh beda dink, kali ini DEra pun tugas malam dan pulang hingga hampir tengah malam.

Setelah Adzan isya berkumandang maman memulai diskusi dengan mas D, terkait proyek kerjasama karena hanya berdua.
Maman bercerita bahwa malam ini mereka hanya berdua. DEra tengah bertugas promo Film terbarunya "meniti 20 hari". Maman meminta pada mas D agar membantu maman untuk tidur tepat waktu, tidak seperti beberapa hari belakangan ini mas D selalu tidur lewat dari jamnya karena masih asyik eksplorasi.

Sebenarnya itu bagian dari siasat maman aja sich, agar bisa ikut tidur cepat. Jujur maman takut di rumah sendirian, takut ama yang keliatan. Jadi Kalau mas D sdh tidur rumah bisa dikondisikan seperti seolah-olah sdh tidur semua,, meskipun sebenarnya maman masih melek,, upload jualan. Jadiiii....kalau ada yang ketok2 ga perlu deh buka pintu.

Mas D awalnya ga mau diajak kerjasama,, mungkin proyek kali ini ga asyiik. Alhasil mas D pun asyik main dan teriak2 cerita. Maman deg deg an. Berusah sebisa mungkin ga berisik. Mas D sepertinya melihat kekhawatiran di wajah Maman. Akhirnya mas D mau juga kerjasama bobok lebih awal.

#TantanganHari2
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP

Kamis, 23 Maret 2017

Eyank Sakit

Sudah tiga hari ini Eyang sakit, muntah-muntah dan tidak doyan makan apapun.
Suasana rumah sangat berubah sejak eyang sakit. Kakung selalu menemani eyank. Sehingga waktu maman untuk bersih- bersih menjadi nyaris tidak ada. Kenapa? Karena mas D tidak ada yang jagain. DEra? Nah DEra sejak seminggu ini sedang sibuk dengan launching dan promosi film perdananya. Setiap hari pulangnya hampir bisa dipastikan di atas jam 22.

Maman mulai berpikir, proyek apa ya yang bisa dilakukan bersama mas D dan DEra dengan kondisi yang jauh berbeda dengan sebelumnya. Aha, kenapa ga proyek mas D membantu maman merapikan rumah. Hmm...mas D sangat suka jika dilibatkan dengan kegiatan- kegiatan yang tengah dilakukan oleh orang tua.

Setelah ngobrol rada panjang dan mendapat anggukan mas D, proyek membantu Maman bersih- bersih pun dimulai. Maman mengambil kemoceng dan sapu kemudian di letakkan di meja. Awalnya maman berharap mas D akan sibuk dengan apa yang dilakukan yaitu mengumpulkan mainan nya. Tapi ternyata diluar dugaan. Mas D justru mengambil kemoceng maman dan dengan rambatan mulai menyapu debu disemua permukaan yang ditemui. Termasuk kucing yang sedang lewat.

Saat maman menyapu mas D pun berinisiatif untuk menyingkir dari jalan sapu bukan mengejar sampah yang di sapu seperti biasa. Alhamdulillah... Luar biasa ternyata. Tepat pukul 16 kami bertiga (DEra pulang lebih awal) mengantar barang- barang yang dibutuhkan eyang di RS. Dan semua pekerjaan maman bisa selesai tepat waktu. Terima kasih mas D

#TantanganHari...
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP

Jumat, 17 Maret 2017

Melatih kemandirian itu sesuatuh

Melatih kemandirian itu sesuatuh. Bener kata ibu-ibu. Setelah mencoba melatih beberapa kemandirian pada mas D baru deh ikut ngerasain.

Kalau banyak menuntut pasti jadi kesal bin marah bin jengkel bin setress. Apalagi untuk usia dibawah satu tahun. Maka dari itu melatih kemandirian nya sebatas mengenalkan saja,, tak perlu banyak menuntut. Anak senang emakpun ikut senang.

Dilatih setiap hari jika kita konsisten,, lama- lama menjadi kebiasaan kok.

Bismillah...diberi kemudahan dan kekuatan

Sabtu, 04 Maret 2017

Maman sakit, istirahat ya..

Justru dihari akhir tantangan maman sedang tidak sehat. Namin, karena bertepatan dengan weekend maka banyak yang bisa membantu mas D untuk buang air di kamar mandi. Bahkan justru mengejutkan eyang putri yang memang sehari- hari jarang bertemu mas D.

"Eh...eh...eeewh...." teriak mas D saat tengah bermain dengan eyank,, kemudian merangkak cepat ke kamar mandi. Eyang yang memang sudah diinfokan oleh maman bergegas membuka training pants mas D dan memegangi mas D saat pipis.
Sambil memainkan sang Matahari, mas D pipis....setelah itu di basuh dengan air.
"Alhamdulillah selesai" ucap eyang dan mengajak mas D keluar untuk handukkan dan memakai kembali Training pantsnya.

Sore hari, sepulang dari bermain di TPA mas D kembali merangkak cepat di kamar mandi. Kakung mengira mas D ingin cuci tangan dan kaki. Diangkat segera mas D masuk kamar mandi, namun mas D menolak mungkin karena training pantsnya belum dibuka. "Lhoo kenapa kok ga mau masuk? " tanya kakung "ek" jawab mas D. Maman yang tengah minum dan duduk di kursi memberitahukan kalau mas D ingin buang air besar. Kakung merasa tidak bisa menemani, akhirnya memanggil DEra.
Setelah selesai buang air besar, mas D kembali minta di gendong kakung dan menunjuk- nunjuk ke arah keluar tanda meminta kembali ke TPA dengan sebelumnya telah mengambil buku untuk dibawa.

Alhamdulillah hari ini mas D tetap bisa berlatih meskipun maman kurang sehat. Berkat, Eyang putri, kakung dan DEra.

Jumat, 03 Maret 2017

Matahari itu Solusinya

Hari pertama latihan buang air, setelah yang kemarin gagal total. Tapi karena pagi hingga siang di luar rumah,, maka dimulai sejak pukul 14.00.

Sebenarnya mas D sejak lahir selalu merasa risih jika kotor, baik BAK maupun BAB. Sehingga,, sejak mulai merangkak jika ingin BAK dan BAB selalu sdh mojok di pintu kamar mandi. Jadiii....sebenarnya dan kudunya dah lulus ya? Hihihi

Pagi tadi dapat tulisan menarik dari pak Harry Santosa, guru kami.
Kami tulis ulang disini ya;

Apakah anak dibawah 7tahun tidak boleh diajarkan adab atau mandiri atau Disiplin?

Oleh: Harry Santosa

Ayah Bunda yang baik fitrahnya,

Anak anak kita di bawah 7 tahun ini fitrahnya masih baru tumbuh merekah sedang indah indahnya. Jadi harus hati-hati benar dan sepenuhnya mencintainya.

Para psikolog menyebut masa ini masih pra latih atau pra operasional. Dalam perspektif perkembangan manusia, masa ini anak belum punya tanggungjawab moral apalagi sosial.

Karenanya dalam Islam, orangtua baru diperintahkan utk memerintahkan anaknya (untuk sholat) di usia 7 tahun bukan sejak dini, apakah Allah lalai?

Tentu Maha Suci Allah, karena Allahlah Yang Paling Tahu fitrah manusia. Tiada anak di bawah 7 tahun yg suka gerakan formal dan tertib.

Begitupula banyak hadits bertebaran ttg betapa pentingnya merawat imaji imaji keindahan anak di bawah 7 tahun. Imaji dan abstraksi anak sedang puncaknya.

Maka betapa penting dan besarnya pahala bermain, bercanda dan membahagiakan hati anak.

Pesan Rasulullah SAW :

"Siapa yang memiliki anak, hendaklah ia bermain bersamanya dan menjadi sepertinya. Siapa yang mengembirakan hati anaknya, maka ia bagaikan memerdekakan hamba sahaya. Siapa yang bergurau (bercanda) untuk menyenangkan hati anaknya, maka ia bagaikan menangis karena takut kepada Allah ‘Azza wa Jalla"

Para ulama juga mengingatkan agar menunda semua bentuk cerita ttg neraka, hari kiamat, perang akhir zaman, dajjal dsbnya, pd anak di bawah 7 tahun.

Lantas, apa tidak dididik adab, disiplin, mandiri dll????

Tentu saja dididik, tetapi mendidik berbeda dengan mengajarkan. Mendidik itu menumbuhkan antusias, gairah, cinta, dsbnya.

Mendidik itu mirip berdakwah, sangat memperhatikan tahapan usia, kematangan, perasaan, fikiran, sifat dari obyek dakwah.

Apalagi anak di bawah 7 tahun, tentu kita harus sangat bijak dan kreatif, cinta sekaligus logika (nalar) agar tidak menciderai fitrahnya.

Jadi?

Nah,

1. Inspirasikan, Imajikan dan teladankan indahnya perilaku baik melalui kisah kisah indah maupun contoh langsung.

Jangan paksa melakukan kebaikan jika sedang tidak mau, karena mereka belum memiliki kesadaran akan nilai, namun di waktu yang nyaman dan menyenangkan, perbanyak menginspirasi dan meneladankan.

Misalnya ajaklah anak membereskan mainan dengan bermain dan seru, ajaklah anak makan bersama dengan anak anak yatim dan membagikan hadiah utk mereka dsbnya, ini jauh lebih berkesan indah sepanjang hayat anak, daripada cara cara shortcut.

Jadi asah dan tajamkan naluri dan nurani fitrah keayahan atau fitrah keibuan kita, temukan cara2 keren dan menyenangkan.

2. Salurkan potensi energinya dan sifat uniknya, jangan membenturkannya dengan akhlak dan adab.

Misalnya anak yang suka cerewet dimarahi padahal ini potensi suka berkomunikasi. Anak yang suka keras kepala dihukum padahal ini potensi pemimpin dll.

Jika suka berkomunikasi (cerewet), jadikan dia direktur humas di rumah, beri tugas yang banyak bicara, misalnya beri panggung untuk bercerita dan berkisah, dengarkan dengan antusias. Beri jadwal menyapa nenek dan kakek, mengantarkan makanan atau undangan ke tetangga dll. Lihatlah betapa antusias dan gerak semangatnya ketika menjalaninya.

Jika suka memimpin, maka jadikan pimpro dalam kegiatan sederhana, misalnya pimpro jalan jalan, pimpro berkebun atau memelihara hewan dll. Lihatlah binar matanya ketika menerima dan menjalankan tugas itu.

3. Banyaklah berempati menggali perasaannya, berhenti menggunakan kacamata kita dalam menyerap maksud perilaku anak, gunakanlah kacamata anak.

Setiap perilaku anak yang nampak nakal adalah jeritan hati anak yang tak bertemu jalan keluarnya, maka tangkaplah maknanya, bacalah binar atau redup matanya, amati gestur tubuhnya dll. Temukan kebutuhannya dan solusinya.

4. Dahulukan pesan kebaikan bukan pesan keburukan. Jika anak naik meja makan, daripada berteriak, "jangan nakal, jangan naik, nanti jatuh, nanti kotor..." sebaiknya katakan "nak, meja itu utk makan ya sayaang, kaki kamu utk jalan di lantai atau jalan ke masjid"

Anak akan mengingat kebaikan lebih banyak dan berkesan daripada keburukan.

5. Adabkan anak dengan cinta, sehingga dia cinta pada adab. Temukan cara dan waktu yg tepat utk membuatnya bergairah pada kebaikan.

Anak di bawah usia 7 tahun yang terlalu cepat diadabkan dengan cara cara yang tidak alamiah (shortcut) maka kelak kita temukan anak yang tidak beradab karena mereka menangkap kesan buruk tentang adab, lalu membenci adab sepanjang hidupnya.

Ingatlah bahwa adab bukan tentang disiplin dan etika, namun tentang perbuatan yang berderajat dan bermartabat indah yang sesuai dengan fitrah manusia..

Salam Pendidikan Peradaban

#pendidikanberbasisfitrah dan akhlak 
#fitrahbasededucation

Berbekal artikel itulah maman bertekad akan mengajarkan mas D untuk pipis sambil duduk. Bukankah begitu sunahnya?.
Berkali-kali diminta agar pipis sambil jika jongkok belum juga sukses. Akhirnya sesiangan tadi maman memutar otak mencari cara agar mas D mau pipis posisi Jongkok. Maman memperhatikan berkali-kali mas D akan jongkok ketika meraih sesuatu yang menarik misalnya seperti siang tadi, mas D tetiba jongkok mengobservasi plastik pengganjal tutup bak mandi. Berkat Emisol (Empati, Imajinasi dan Solusi,, pinjam istilah bang Ical). Ahaaaa, akhirnya maman menempel stiker matahari yang baru dibeli siang tadi di bak kamar mandi. Posisinya hampir dekat tutup bak,, sehingga bisa diraih jika mas D jongkok. Alhamdulillah,, sejak itu mas D pipis dan cebok selalu jongkok. Hihi...ga gontok2an bahkan sampai kepleset berdua lagi deh

Kamis, 02 Maret 2017

GaTot

Latihan kemandirian buang Air hari kedua GaTot,, alias gagal Total. Kenapa? Karena maman agak kurang konsisten. Pagi tadi, maman dan mas D ditemani kakung melakukan kegiatan belajar bersama alam, duh aduh bahasanya. Padahal mah nangkap ikan di kali pakai Jaring. Yap, pagi tadi maman, mas D dan kakung bermain di tepi kali untuk mencari bibit ikan wader, guna memulai proyek maman.

Terbayang donk, kerepotannya jika mesti ga berdiaper? Yang mana disana ga ada wc umum, arus kalipun suangaaat deres. Belum lagi setiap satu jam mengangkat jaring (duh..duh....alasannya banyak).

Jadi sudah diputuskan bahwa Jumat maman dan mas D akan memulai dari nol latihan kemandirian buang air.

Seharian kemarin maman dan mas D banyak belajar, terutama mas D. Belajar pegang rumput, pegang tanah, pegang ikan, belajar mengenal ikan sapu-sapu. Serta belajar makan pakai tangan (kalau ini sich bukan belajar lagi, sudah naluri). Kerennya sebelum makan, mas D meminta maman untuk mencuci tangannya terlebih dahulu, sambil menunjukkan telapak tangannya yang kotor.  Karena tidak ada air bersih, maman me-lap tangan mas D hanya memakai tisu.

Terima kasih mas D, pengalaman berharga kemarin, setelah ini kita semangat ya...latihan kemandirian buang airnya.

Rabu, 01 Maret 2017

My first day

Hari ini hari pertama maman dan mas D bekerja sama untuk berlatih kemandirian toilet training.

Pagi hingga siang lancar jaya, bukan mas D memberi isyarat dengan bicara melainkan maman dengan ilmu titennya.

Sebenarnya mas D sejak H+4 lahir sdh di tatur hanya saja maman masih suka kurang konsisten. Mas D masih tetap mengenakan diaper saat proses, maman mengantarkan ke kamar mandi tiap 30-60 menit sekali. Kadang sukses kadang gagal (pipis di celana). Namun, maman selalu ingat Toilet Training sebaiknya dilakukan dengan gembira.