Minggu, 23 April 2017

Terima bongkar, terima pasang juga donk

Kompor gas dirumah tiba- tiba mati. Eyang putri berinisiatif untuk menelpon tukang servisnya, namun kakung menghentikan. Kakung berniat untuk mencoba menyervis sendiri kompornya.

Kakung mulai melepasi selang gas dari kompornya. Tak disadari oleh kakung ternyata mas D memperhatikan dari kejauhan. Mas D tersenyum gembira melihat kakung akan mulai utik lagi. Utik ini sebutan kami untuk kegiatan apapun yang membutuhkan keterampilan dan gerak.

Mas D mengikuti kakung dari belakang, dengan ditetah maman mas D ikut ke teras depan. Mas D melihat dengan seksama alat apa aja yang dibawa kakung. Tetiba mas D minta ditetah untuk masuk ke dalam. Maman nurut saja diminta netah ke dalam,
Sesampai di dalam rumah, mas D berjalan menuju keranjang mainannya. Mas D jongkok dan mulai mengambil beberapa mainan. Setelah selesai mengambil mainan mas D meminta ditetah kembali ke teras sbil membawa mainannya.

Setiba di teras mas D meletakkan mainannya yang ternyata olala....purwarupa alat- alat kakung. Purwarupa alat- alat tukang ini dibelikan maman di pasar Beringharjo beberapa waktu lalu.

Mas D sengaja memilih mainannya hanya yang sama dengan alat yang dibawa kakung. Mas D tersenyum dan kemudian mulai ikut mengutak- atik kompor dihadapannya. Kakung memutar baut di kompor dan mas D mengikutinya dengan memutar baut yang ada tepat didepannya. Bahkan ketika Kakung meminyaki kompor dengan kuas, mas D pun ikut melakukannya.

Satu jam adalah waktu yang dihabiskan oleh kakung dan mas D untuk memperbaiki kompor maman hingga menyala biru. Makasih mas D dan kakung akhirnya kompor maman nyala lagi. Dan keduanya mendapat hadiah teh manis dari Eyang. Masih dengan mengikuti gaya kakung, mas D menyeruput teh hangat digelasnya. Hmm....enak,, segar.

#Tantangan10Hari
#Tantanganharike4
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Sabtu, 22 April 2017

Ngepel

Siang ini mas D membantu kakung yang sedang ngepel lantai teras karena hujan deras pagi tadi.

Lama mas D mengamati kakung yang sedang mengepel dari balik pintu kaca. Maman memang belum mengijnkan mas D untuk ketempat kakung, karena masih licin dan maman takut mas D akan terpleset.

Setelah dirasa cukup kering, maman membukakan pintu untuk mas D. Serta merta mas D merangkak ke arah kakung. Eh bukan ke kakung sebenarnya,, tapi ke arah alat pel. Ga pakai dikomando mas D mengambil alat pel dan mulai mengepel lantai maju mundur, serius dan fokus tapi,, tetaap saat ada kamera hape mendekat langsung "action".

#Tantangan10Hari
#Harike3
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP
#belajarapahariini

Jumat, 21 April 2017

Reaksi mas D

Siang itu, maman dan kakung mengajak mas D berjalan- jalan ke sebuah tempat pemrosesan kertas daur ulang. Rencananya akan survei untuk nanti hari Sabtu menjual buku- buku dan kumpulan beberapa jurnal yang sudah tidak dipakai.

Berbekal arahan mba Gita Perwita Sari (baca: GPS) kami berangkat. Sesampai disana kami sungguh terkejut. Betapa besar lokasinya pemrosesan kertas ini. Keterkejutan kami dimulai dengan adanya kebun binatang mini di halaman depan. Ada beberapa Rusa dikandangkan disana, juga burung. Saat menunjukkan pada mas D tentang keberadaan Rusa, mas D seolah tak merespon. Selidik punya selidik ternyata mas D lebih tertarik pada air yang mengalir di selokannya.

Perjalanan kami lanjutkan, motor terus melaju ke halaman belakang hingga tibalah kami di sebuah halaman belakang yang telah disulap menjadi tempat pemrosesan kertas. Suara kencang Musik di lokasi serta merta membuat mas D bergoyang gembira. Masih dengan kebingungan "ini dimana" namun tak menyurutkan goyangan mas D yang kemudian diikuti putaran tangannya.

Musik dari speaker berhenti mas D pun turut berhenti bergoyang dan kemudian mulai memperhatikan sekelilingnya. Mas D menunjuk- nunjuk dua buah truk yang besar, tak lupa mas D pun menunjuk- nunjuk Forklift yang berjalan mondar- mandir melalui kami. Satu truk pergi meninggalkan kami, alhasil pandangan kami akan tempat tersebut menjadi lebih luas. Mas D mulai melihat sekelilingnya yang ternyata tak hanya ada truk dan Forklift tapi juga puluhan orang yang tengah bekerja menyobek dan memilah kertas.

Mas D menujuk ke arah kerumunan orang seraya berkata " tah.. Tah..." yang artinya tetah. Saya menetah mas D mengikuti arah kakinya melangkah. Benar saja tebakan saya,, mas D menghampiri beberapa karyawan dan menyapa " mbak..." tak lupa senyum manisnya dan membuat para mbak disana gemes melihatnya. Setelah duduk jongkok agak lama mas D serta merta mengambil kertas, sepertinya mau ikutan nyobek, tapi karena takut megganggu saya ajaklah mas D untuk ke arah yang lain.

" na...na" tunjuk mas D ke arah sebuah mesin besar pemotong kertas. Saya jelaskan jika itu adalah mesin pemotong kertas dan sebaiknya anak kecil tidak mendekat karena berbahaya. Mas D mengerti kemudian kembali perhatiannya pada truk besar yang sedang memuat muatan. Penuh konsentrasi mas D melihat- lihat truk besar itu dari kejauhan. Tiba- tiba mas D menarik tangan saya dan berjalan ke arah Forklift berhenti. Setiba di dekat Forklift mas D meminta bantuan saya untuk bisa naik, karena saat itu mulai jam istirahat siang Forkliftpun tidak dipakai lagi dan saya berani menaikkan mas D kesana. Setelah berhasil duduk dan memegang setiran di Forklift, mas D tampaak puas. Mulai menggerak- gerakkan porsneling dan beberapa tuas disekitarnya. Tiga puluh menit lebih mas D mengobservasi  makhluk besi itu, kemudian kakung datang dari arah kantor dan mengajak kami pulang.

#Tantangan10Hari
#Tantanganharike2
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP
#belajarapahariini

Kamis, 20 April 2017

Hadiah Ultah

" pakeeet" teriak kurir dari luar pagar. Maman yang sedari pagar memang menunggu paket bergegas lari ke gerbang.
Paket itu ditunggu- tunggu maman karena merupakan hadiah Ulang tahun mas D yang pertama dari om dan Tante di London.

Setelah heboh membuka paketnya (ini kebiasaan maman dan mas D kalau terima paket,, maklum maman Shopaholic Olshop) akhirnya muncullah kotak sorting untuk mas D. Tanpa dikomando mas D langsung merebut kotak yang terbuat dari kayu itu dan mengekplorasinya. Hal pertama yang dilakukan mas D saat eksplorasi adalah menggigit/ memasukkan ke mulut semua benda yang baru ditemuinya,, maklum begitulah cara mas D mengenali eh ga cuma mas D dink,, semua bayi juga begitu.

Setelah puas menggigit plus mengicip satu demi satu,, mas D mulai memasukkan mainannya ke dalam kotak melalui lubang. Karena judulnya Sorting box,, mestinya mainan dimasukkan ke Box mengikuti bentuknya. Tapii....saking cerdasnya mas D semua mainan masuk kotak melalui satu lubang yaitu lubang palang. Seakan tak ingin mendengar ucapan maman, mas D dengan senyum kemenangannya tetap cuek memasukkan mainan melalui satu lubang yang sama tidak mengikuti bentuk dan warnanya.

#Tantangan10Hari
#Tantanganhari1
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP
#belajarapahariini

Jumat, 14 April 2017

Aliran Rasa

Banyak teman sdh pada bosen dengan tantangan ini. Eh lebih tepatnya bingung mau ngapain lagi.

Lho kenapa bingung bukannya tiap hari emang beraktivitas ya? Tinggal diberi makna aja kan.

Buat kami tantangan kali ini seru, karena sebenarnya semua ngalir aja ngikut maunya ananda. Kami khwatir jika terlalu dirancang detail nanti jatuhnya penjejalan. Akhirnya kami sepakat ikuti saja maunya ananda.

Nah saat nulis cerita itulah kami belajar lagi, belajar memaknai kegiatannya. Kami menjadi sadar penuh ketika menulis dan melihat betapa luar biasa proses game level 3 ini. Perubahan dari hari- ke hari tampak jelas di tulisan yang dibuat. Tulisan itu juga sebagai evaluasi kami saat membersamai ananda.

Hari ini mas D berusia tepat 1 tahun. Semoga kami bisa terus mengikat makna dan belajar seiring dengan membersamainya

Sabtu, 08 April 2017

Aha tempat Cucian

Kegiatan pagi mas D diawali dengan minum teh bersama Eyang dan kakung. Maman masih belum bisa bangun dari tempat tidur. Kegiatan bermainpun digantikan oleh kakung dan Eyang. Sementara DEra sedang sibuk mengepak barang untuk di bawa ke Balikpapan. DEra akan roadshow memutar film perdananya yang berjudul meniti 20 hari.

Kakung dan Mas D mengawali kegiatan dengan berjalan- jalan pagi, karena mas D ga mau pakai push Walker maka kakung mentetahnya. Dengan penuh semangat mas D menjelajah tempat cucian. Tempat cucian merupakan daerah terlarang. Diijinkan oleh maman kesana dengan beberapa syarat, antara lain; sdh bisa berjalan atau tidak merangkak dan syarat yang lain memakai sandal. Alhasil mas D pun mencari caranya agar bisa melihat hal apa yang selama ini disembunyikan maman di tempat cucian yang katanya kotor dan anak kecil tidak boleh kesana. Setelah membeli sandal pilihannya sendiri, setiap pagi mas D selalu minta dibantu untuk memakai sandalnya. Dan tiap kali pakai sandal mas D selalu mencari kesempatan untuk bisa bermain di beberapa daerah terlarang, salah satunya tempat cucian.

Berhasil juga mas D menjelajah tempat cucian, berbekal sandal dan tetah yang artinya tidak merangkak.

#TantanganHari17
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
#berkatEmiSol
#belajarapahariini

Jumat, 07 April 2017

Merawat dan menjaga Maman

Sejak tengah malam maman menggigil karena demam tinggi. 3 lapis selimut, kaos kaki, jaket tebal dan jilbab membalut maman. Bangun pagi hari mas D hanya melihat maman dengan diam tak berkedip. Sepertinya mas D berpikir makhluk apa ini?

Hari ini sebenarnya masih hari tantangan dikuliah bunda Sayang maman, namun sangat tidak memungkinkan untuk maman membersamai mas D, sementara kegiatan kudu tetap dilakukan. Maman dan DEra sepakat menjadikan kegiatan mas D merawat dan menjaga maman saat sakit sebagai proyek hari ini. Masih dengan wajah heran mas D melihat sosok yang terbalut berbagai kain dengan menunjuk- nunjuk.

DEra menjelaskan jika yang berada dibawah setumpuk kain itu adalah maman yang sedang sakit. Mas D diajak menyentuh badan maman yang tengah demam tinggi. Nampak kaget diwajah mas D saat menyentuh panas di dahi maman. Mas D perlahan menyentuh kembali dahi maman kali ini agak lama, sambil mengelus-elus.
DEra meminta mas D untuk ikut merawat dan menjaga maman yang dijawab anggukan kepala oleh mas D. Biasanya, bangun tidur mas D akan sesegera mungkin keluar dari kamar dan bermain di ruang tipi, hari ini mas D sangat betah dikamar menemani maman, sesekali memijat kepala atau kaki maman.

Mas D itu saangat pengertian, saat maman sakit mas D bisa diajak kerjasama, jika biasanya bangun tidur teriak-teriak menangis karena tidak ada orang. Siang itu mas D bangun tidur dan ga ada orang (maman dikamar mandi, DEra dan kakung jumatan di masjid) namun tidak menangis melainkan langsung duduk di kursi malasnya, dengan sebelumnya mengambil dot dari atas meja makan yang sdh disiapkan DEra sebelum berangkat.

Mas D berkata mau BAB, namun karena maman sedang pusing sekali, maman meminta mas D untuk BAB di pampers dulu (ini memang ga konsisten dengan ajaran kemandirian dulu) baru jika sdh selesai maman bilas di kamar mandi. Mas D menolak dengan alasan maman sakit nunggu eyang atau DEra aja nanti. Alhasil pampersnya malah bocor. Eonya tertinggal di kursi malas, setelah mas D meminta maaf, mas D setuju diajak ke kamar mandi dengan maman dan karena sdh belepotan ke seluruh badan, mamanpun berinisiatif untuk langsung memandikan mas D pakai air keran. Ditengah mandi, Eyang datang dan meneruskan yang dilakukan maman. Jika biasanya mas D ga mau dimandikan eyang ataupun dipakaikan baju, kali ini mas D menurut dan justru berteriak meminta maman kembali ke kamar untuk tidur.

Tibalah saat tidur malam, biasanya ritualnya mas D adalah naik turun tempat tidur dan berusaha mencari posisi ternyaman. Namun karena maman sedang sakit, mas D tidak melakukan ritualnya. Mas D langsung memilih tidur di kasur bawah. Maman sebenarnya kasian ama mas D, ketika melihat mas D ingin sekali tidur mojok bersama teman- temannya (baca : boneka) di atas, tapi maman ga akan kuat tidur dibawah karena sepreinya menyerap dingin. Maman menceritakan kegalauan maman terhadap hal itu. DEra pun mengajak bicara mas D. mas D mengerti hanya meminta agar teman-temannya pun ikut turun. Sebelum menjatuhkan diri di kasur mas D sempat mencium pipi maman. Waa....melayang maman dicium mas D mengingat mas D bahasa kasihnya bukan itu (suka risih dan marah kalau dicium).

#TantanganHari16
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
#belajarapahariini

Kompresor

Lagi, belanja pengalaman bersama maman dan mas D. Mas D selalu diberi kesempatan berjalan- jalan keluar rumah (halaman) ketika mendekati waktu mandi. Sore itu habis hujan lebat, carport ikut basah karena hujan disertai angin.

Pukul 15 namun suasana seperti pukul 18, gelap mendung menggelayuti awan. Maman dan mas D menjelajah halaman mumpung mobil eyang Putri belum datang.

Beberapa hari terakhir mas D sedang semangat belajar jalan, terlebih dengan sandal barunya kuning menyala. Rencana awal sich maman akan netah mas D di sepanjang gang kampung, timur ke barat, barat ke timur sdh cukup meneteskan keringat. Namun ketika berjalan ke arah pagar mas D berhenti, melepas tangan maman dan merangkak ke sebuah kompresor angin di pinggir carport.

Lumayan lama mas D mengutak atik sambil bertanya setiap apa yang dipegangnya. Maman jelas jawab dengan malu- malu,, jika tidak mengetahui bagian- bagiannya. Namun maman berjanji akan membantu mas D mencari tahu di google. Setelah puas bermain dengan roda kompresor mas D mengajak maman untuk masuk rumah. Setelah sampai di dalam rumah, mas D tampak sedang mencari sesuatu. Maman penasaran dan tak tahan juga untuk bertanya. Ternyata mas D mencari ponsel, untuk mencari kompresor.
Dengan penuh rasa ingin tahu mas D menunggu maman membuka chrome, kemudian merebut ponsel di tangan maman. Dipikirnya maman sdh menemukan ttg kompresor namun sayang ternyata maman belum menemukan. Dikembalikan ponsel pada maman dan mas D merangkak ke meja makan untuk mengambil gelas minumnya. Usai menyedot air putih dari gelasnya, mas D kembali menghampiri maman, "na?" tanya mas D masih menanti ttg kompresor.

Maman membaca keras- keras penjelasan tentang kompresor di sebuah situs. Mas D mengangguk- angguk tanda mengerti.

Pagi berikutnya, DEra tengah bercerita pada maman ttg sebuah situs kitabisa.com. DEra bercerita ttg perjuangan seorang yang lanjut usia menaiki sepedanya membawa peralatan tambal ban portable. DEra juga bercerita ttg seorang mahasiswa yang pernah mengalami ban kempes dan dibantu oleh bapak itu. Belum selesai DEra bercerita mas D minta ditetah keluar halaman, kemudian berjalan ke arah kompresor dan menunjuk- nunjuk sambil menunjuk ban motor DEra. Rupanya mas D mau memberi tahu DEra jika ban kempes dipompa pakai kompresor.  Hehe bayi usia 11 bln aja tau.

#TantanganHari15
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
#belanjapengalaman
#belajarapahariini

Rabu, 05 April 2017

Sandal baru

Sandal berwarna kuning menyala itulah sandal baru Mas D. Sandal ini dipilihnya sendiri di Pasar. Pagi itu mas D meminta kakung untuk mengambilkan sandal barunya di atas meja belajar.

Setelah membawa sandal baru di mulutnya mas D merangkak menghampiri maman untuk meminta dibantu memasang di kakinya. "Mas D mau kemana pakai sandal baru?" tanya maman sambil memasangkan sandal mas D. Mas D hanya menjawab dengan senyum manis dan penuh arti.
Setelah sandal terpasang, mas D memegang tangan maman dan hup berdiri kemudian minta di tetah.

Maman dan mas D berjalan- jalan mengitari desa. Dengan penuh semangat, mas D berjalan memakai sandal barunya meskipun hanya ditetah namun luar biasa, mas D dan maman berjalan hampir 1Km.

Peluh keringat mulai tampak dikeduanya, saat maman memutuskan untuk mengambil push Walker di rumah dan menggunakannya untuk menggantikan tetahan maman.

Mas D dan Maman kembali berjalan- jalan kali ini mas D mendorong push Walker nya dan diikuti maman dibelakangnya.

Setengah hari dihabiskan oleh mas D dan maman berkeliling kampung tak lupa menyapa orang yang dilalui dan mas D melambaikan tangan persis kayak selebritis.

#TantanganHari14
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
#belajarapahariini
#belajarjalan

Selasa, 04 April 2017

Pergi ke Pasar

Pergi ke Pasar merupakan salah satu agenda maman hari itu. Kakung takut ditinggali mas D, takut menangis mencari maman akhirnya mas D pun turut Serta.
Waa ini sajalah proyek keluarga hari ini, pikir maman.

Dengan mengendarai sepeda motor DEra, maman dan mas D meluncur ke Pasar. Di jalan maman bercerita pada mas D tentang pasar. Maman berkata jika nanti akan membelikan topi untuk mas D, karena topi mas D sudah kekecilan.

Sesampai di pasar, setelah mengistirahatkan Variono (panggilan untuk motor DEra). Maman dan mas D masuk ke toko aksesoris terbesar, berharap menemukan topi untuk mas D. Namun setelah keliling dikedua lantai tak juga ditemukan topi. Maman memutuskan untuk masuk ke dalam pasar saja, maman pernah melihat ada grosiran topi disana.

"Eh...eh..." tunjuk mas D pada sebuah kipas angin manual karakter Hello Kitty. "Waa iya, bagus ya mas? " jawab maman seraya mengambilkan untuk di coba mas D " tapi maaf ya mas, tujuan kita ke pasar kan mau beli plastik untuk kaos dan juga topi. Kalau mas D pengen beli itu lain kali ya, nanti mas D minta sama ALLAH dulu. Kalau diijinkan pasti nanti maman atau DEra belikan" mas D mengerti kemudian menyerahkan kipas ke maman dan meminta untuk dikembalikan.

Setelah mengambil tas dipenitipan, maman dan mas D melanjutkan perjalanan masuk ke dalam pasar. Di tengah jalan, mas D berteriak excited, sambil menunjuk-nunjuk. maman menoleh ke arah mas D menunjuk. Hoho....rupanya ada penjual sandal. "Eh eh..." mas D masih menunjuk ke arah sandal. Mas D mau beli sandal?"
"Heeh"  jawab mas D sambil mengangguk. Rupanya mas D anak yang perhatian ( gateke kalau istilah jawa). Sehingga ketika maman dan DEra pernah ngobrol mau membelikan sandal untuk mas D agar bisa dipakai saat jalan keluar rumah, mas D mencatat di memorinya. "Maksud maman bukan sandal seperti itu, sandal jepit aja mas"
"Tu..." tunjuk mas D pada sandal jepit yang berada di gantungan tepat disebelahnya.
Waa iya, sandal jepit, maman berpikir kalau memang butuh beli sandal jepit. Setelah negosiasi dengan penjual dan dapat harga yang cocok, mas D pun dimana untuk memilih sandalnya. Rupanya sandal yang dipilih kebesaran satu angka. Penjual berinisiatif mengambilkan sandal dengan ukuran dibawahnya. Mas D memilih lagi, tapi sayang tak ada yang dipilih diukuran yang dibawahnya, Warna yang ada tinggal merah dan orange. Keputusan mas D sudah bulat untuk tetap memilih warna kuning kombinasi merah meskipun ukuran nya lebih besar. "Ya sudahlah, gpp kebesaran. Malah awet" pikir maman.

Perjalanan dilanjut ke lantai dua mencari grosir topi, mas D menunduk dan maman berpikir mas D mengantuk. "Mas Kalau ngantuk bobok aja kita pulang. Beli topinya besok pagi" tanya maman  yang dijawab gelengan mas D tanda tidak setuju.

Dari kejauhan tampak kios grosir topi. Mas D kembali teriak excited ketika melihat topi pilot karakter Hewan hewan lucu. "Maaf mas, bukan topi seperti ini yang kita cari. Ini seperti topi dirumah yang kalau dipakai mas D, kepala mas D basaaah kuyup" mas D mengerti lalu menunjuk ke patung bayi yang sedang memakai topi pet. Penjual mengantar maman dan mas D ke rak tempat topi berada. Tangan mas D sibuk memilih topi, diliat satu persatu dibolak balik satu persatu. Maman ada Ide, mas D diajak mencoba topi satu persatu di depan kaca.
MasyaALLAH, begitu topi terpasang di kepala, mas D tersenyum dan kepala di goyang berbagai pose. Huwaa...anak 11 bulan bisa bergaya. Satu topi selesai di coba, mas D mencoba topi yang lain. Jika tadi warna hijau kombinasi hitam kali ini krem kombinasi merah. Seperti yang pertama, dipasang dan bergaya aneka pose. "Pilih yang mana mas?" tanya maman seraya melihat mas D yang tengah berpose di cermin.

Lamaa penjual menunggu mas D membuat keputusan hingga akhirnya mas D mengambil topi berwarna hijau dan penjual teriak "woo...ibune sing milih ijo" "ga tuh mas, pilihannya mas D kok, liat saya ga pegang topinya" jawab maman seraya menunjukkan tangan dan mengembalikan topi yang tidak dipilih. " woo Iya, pinter wis milih sendiri. Daritadi tak perhatikan ngapain ibu ini nyuruh adeknya milih. Emang bisa? Woo ternyata bisa beneran ya." jawab penjual surprise. "Iya mas, sejak bayi sdh saya minta untuk memilih apapun yang diperuntukkan untuknya. Baju setelah mandi, dot ketika di toko atau malah lauk untuk makan" lanjut maman, penjual tersenyum penuh arti. Setelah membayar maman berpamitan dan tanpa komando mas D turut melambaikan tangan da da. "Waa...pinter tenan langsung dadahi aku" seloroh penjual pada teman-temannya. Setelah mengucap terima kasih karena pujian yang diberikan pada mas D. Maman dan Mas D berjalan ke arah toko plastik.

Nah ditoko ini ga kalah serunya. Mas D ingin membawa pulang paket plastik yang dibeli orang. Padahal maman hanya beli plastik Opp untuk kaos jualannya.

#TantanganHari13
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
#belajarapahariini

Senin, 03 April 2017

Push Walker

Push walker itu sudah hampir sebulan ada drumah mas D. Namun, kalau ditotal dalam sehari mas D memainkannya kurang dari satu jam. Nah tah kenapa hari ini mas D asyiiik banget utak atik push Walker.

Selepas semua pekerjaan selesai, maman menemani mas D bermain, duduk manis menyimak apa- apa yang dikatakan oleh mas D. Mas D mulai memencet semua tombol pada push walker yang mengeluarkan bunyi. Maman pun ga mau kalah ikut berebut memencet semua tombol. Mereka tertawa gembira berdua. Tiba- tiba, maman melihat ada sebuah tools yang berbentuk seperti dua lingkaran yang bersinggungan. Maman penasaran karena pada satu bundaran terdapat knop putar, sementara yang lain tidak. Jika selama ini maman hanya mengenalkan gambar binatang apa yang ada disana, kali ini maman mencoba memutar. Olala...maman terkejut sendiri, ketika mengetahui bahwa dua lingkaran tadi berputar bergandengan (jika yang ada tuasnya diputar, lingkaran kedua yang bersinggungan ikut berputar) dan kemudian mengubah tempo musik yang sedang dimainkan. Mungkin perkara mudah untuk mendengarkan musiknya mengingat suara putaran dua lingkaran pun sangat keras. Setelah diulang bolak-balik akhirnya maman yakin.

Baru setelah maman Yakin, maman menunjukkan pada mas D. Bagaimana tempo musik ini berubah seiring berputarnya lingkaran2 tadi. Mas D hanya diam saja, entah mungkin masih mencerna. Tapi sedetik kemudian, mas D mulai ikut memutar lingkaran bertuas dan diikuti dengan mengganti jenis musiknya. Mas D tertawa gembira "aha...maman benar" mungkin itu yang ada dipikiran maman.

Sementara mas D asyik mencoba putaran tempo, maman kemudian mengeksplore hal lain. Maman pun berpikir " pantas saja setiap kali mainan ini berada, selalu menarik perhatian anak2 lain yang lebih gede umurnya, rupanya memang seru, sementara kalau yang seusia mas D paling banter untuk di Dorong".

Pikiran maman kembali ke kejadian sebulan yang lalu, saat maman dan mas D berada di ICE BSD untuk menemani DEra mengikuti Leadership seminar. Maman sengaja menyewa push walker dari rental alat bayi terdekat, agar mas D bisa puas menjelajah venue. Venuenya suangaat besar...bolak2 4kali pp dari pintu depan ke ruang bayi andai diukur bisa jadi 1km, nah terbayangkan betapa besarnya.

Kembali ke push walker tadi, begitu maman tiba diruang bayi dan meletakkan push walker, serta menurunkan mas D. Beberapa anak berusia 5-12 tahun berebut untuk bermain push walker milik mas D. Awalnya mas D diam saja, tetap cuek mendorong tapi kemudian mas D jengkel dan teriak untuk mempertahankan miliknya. Kakak- kakak tadi tetap tidak peduli untuk meninggalkan push walker dan membiarkan mas D bermain. Bahkan sampai maman dan DEra turun tangan untuk meminta hak mas D bermain dengan mainannyapun mereka tak juga kunjung mengabulkan.

Mas D berusaha tetap meminta mainannya dengan tersenyum, namun kakak- kakak tadi juga keukeuh mau main dengan mainan yang sama, akibat nya adalah " buk....buk....buk...." mas D memukuli kakak-kakak yang berjumlah 5 orang. Maman kemudian menahan tangan mas D serta menegur mas D untuk mempertahankan miliknya dengan cara yang baik. Tapi tahu ga sich, para kakak tadi teteeep aja ga mau ngelepas mainan itu, dan malah melepas panel musik dari push walker dan membawa ke Pojok ruangan. Tampak kekesalan di wajah mas D, sebelum berlarut,, maman menggendong mas D keluar ruangan.

"M...M..." panggil mas D pada maman yang tengah melamun ke masa sebulan yang lalu. Rupanya mas D telah berhasil membalik push walker, sehingga kini rodanya berada diatas. Daaan seperti biasa, ketika melihat roda mas D akan langsung memutar seraya bersuara " ngeeeng....".

Maman beralih mengenalkan knop On/Off pada mas D, ketika mas D mulai bosan utak- atik push Walker. Maman menunjukkan posisi mati dan hidupnya musik pada push walker. Awalnya mas D ga paham dengan penjelasan maman, tapi setelah mencoba sendiri menyalakan (maman sengaja mematikan) mas D mengerti.

Ternyata kita hanya perlu memfasilitasi, biar ananda menemukan sendiri. Saat ananda menemukan sendiri perasaan mereka sangat bahagia, terbukti dengan tepukan tangan mas D dan senyum kemenangannya.

Adzan Dzuhur berkumandang saat akhirnya mas D merangkak ke kamar mandi untuk meminta tangannya di cuci, persiapan untuk makan siang, time to lunch.

Hari ini genap 2,5 jam maman dan mas D mengeksplore push walker, tanpa didorong. Ini adalah waktu terlama mas D bersama Push Walker.

#TantanganHari12
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
#belajarapahariini
#belajarbersamapushwalker
#diamondheartfamily

Mas D dan DEra

Minggu pagi adalah quality time antara DEra dan mas D. Jika sabtu quality time bertiga maka minggu hanya antara lelaki dan lelaki.

Kegiatan berdua mereka diawali dengan jalan - jalan pagi (ini sich tiap hari juga dilakukan) dilanjut ngantar eyank dan buyut Pijat dan terakhir beli susu.

Mas D biasanya akan merajuk jka pergi tanpa maman. Tapi kali ini berbeda mas D sangat tenang duduk di carseatnya, bahkan ketiga akan berangkat malah melambaikan tangan pada maman. Hoho rupanya sang Bayi sdh tumbuh semakin dewasa.

DEra bercerita bahwa seharian tadi merupakan waktu yang bener2 berharga buat mereka berdua. Masih menurut DEra juga mas D saat ini tambah responsif jika sedang bersama DEra tidak seperti dulu yang hanya responsif pada maman.
DEra merasakan kegiatan hari ini membuat ikatan diantara mereka semakin kuat.

DEra berencana setiap minggu, minimal ada satu hari untuk mereka berkencan. Nah itu berarti giliran Maman me time

#TantanganHari11
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
#belajarapahariini

Sabtu, 01 April 2017

Mencari jasa Aqiqah

Hampir genap 12 bulan usia mas D, namun belum di aqiqah. Maman dan DEra memang sengaja melakukan Aqiqah tidak tujuh hari setelah kelahiran mas D tetapi menunggu kedatangan kakung dari tugas belajar.

Pagi itu Maman, DEra dan mas D berjalan- jalan ke beberapa jasa Aqiqah untuk memilih yang terbaik dari yang baik. Di perjalanan maman bercerita tentang keutamaan Aqiqah mas D mendengar dengan seksama sambil mengangguk2. Bisa dibayangkan jika mas D sudah pintar bicara kelak pasti akan seceriwis dan secourius mamannya. Hahaa...kasian sekali DEranya (eh Dera menjawab "malah senang").

Empat Jasa Aqiqah sudah di sambangi, pilihan akhirnya jatuh pada.......(eng ing eng.... tunggu tanggal mainnya).

Sesampai drumah saat akan berganti baju dan beristirahat. DEra mendapat telpon dari buyut yang tengah menangis kesakitan. Diurungkanlah niat ganti baju dan Langsung meluncur ke rumah buyut. DEra bercerita pada Maman soal kondisi buyut, rupanya mas D ikut nyimak, terbukti saat sampai di rumah buyut, mas D serta merta memijit kaki buyut. Alhamdulillah.... Makasih mas D. Ucap maman, eyang dan buyut.

#TantanganHari10
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP