Senin, 18 September 2017

Berjalan- jalan ke baby shop

Maman dan mas D menemani tante Memi berbelanja keperluan dek Nikka di Babyshop Kinkin. Sebelum turun dari motor maman kembali menjelaskan pada mas D jika hari ini kita tidak berencana untuk membeli apapun, hanya mengantarkan tante Memi. Mas D mengangguk dan mengulurkan tangannya untuk dibantu turun dari motor.

Bertiga masuk ke toko bergantian. Tante Memi langsung menuju baju bayi, sementara mas D ke tempat mainan. Maman menemani tante Memi memilih mainan sambil terus mengawasi mas D. Mas D tengah asyik melihat- lihat mainan, saat seorang kakek menggendong cucunya masuk.

Sang kakek kemudian mengambil mainan berbentuk seperti palu, dan berbunyi cit cit jika di goyangkan. Mas D berjalan menghampiri maman " ma, mau" tunjuk mas D pada mainan palu berbunyi tadi. Maman tersenyum kemudian jongkok dan memegang kedua tangan mas D " mas D, kitakan hanya mau mengantar tante Memi, tidak untuk belanja sendiri" maman mengingatkan, mas D cemberut maman kembali tersenyum " lagi pula, mas D sudah punyakan mainan seperti itu dirumah" lanjut maman. "Usak ga ada" jawab mas D " nah apalagi hanya dirusak, ga perlu kita beli" jawab maman kemudian " D mau..." ucap mas D lagi. " tidak sayank,, hari ini kita hanya mengantar tante Memi, jika mas D mau mainan itu, kita akan datang lagi lain waktu dengan DEra, bagaimana?" jawab maman sambil menatap mata mas D " ya, iyes" jawab mas D sambil berjalan ke arah para penjaga toko berkumpul

100rb untuk semua

" ma, mau" ucap mas D seraya memegang sandal dewasa di rak. Maman menggeleng dan terus berjalan. mas D mengikuti dengan berkali- kali berkata "ma, Cecet.   Ma, cecet"  dan selalu berhenti di setiap kios penjual sepatu sandal. Maman masih saja tersenyum dengan terus berjalan dan diikuti mas D.

" ma...bab" seru mas D lagi, kali ini bukan sepatu atau sandal melainkan Jilbab. Maman berhenti dan berjalan mendekati mas D " mas D mau beli jilbab? Untuk siapa?" tanya maman "ma man"  jawab mas D pendek "ini" tunjuk mas D pada jilbab berwarna pink.

"Makasih mas, tapi rencana kita kesini kan mau beli keperluan mas D, bukan untuk maman" jawab maman seraya tersenyum dan mengangguk pada penjaga toko.
"Cecet ma" tanya mas D lagi "iya" jawab maman, kali ini maman dan mas D bergandengan tangan.

Tibalah maman dan mas D di toko sepatu khusus anak2 ditengah Beteng Trade Center. Setelah di jawab oleh penjaga toko, mas D duduk dilantai (ndeprok) di depan gantungan Sepatu yang menimbulkan suara cit cit saat diinjak. Mas D menurunkan lima pasang sepatu cit- cit kemudian dengan seksama mas D memilih sepatunya. Maman duduk tenang didepan mas D ndeprok juga.

"Ini" jawab mas D pada sepatu bergambar gajah.  Belum sempat dijawab maman mas D sudah menunjukkan sepatu kedua "ini juga" pada sepatu berwarna biru denim.
"No...no...mas, pilih salah satu tidak dua" jawab maman sambil mengembalikan ketiga sepatu lain ke gantungan. "Dua" ucap mas D seraya memperhatikan kedua sepatu pilihannya. "No mas, pilih satu. Kmrn mas D mintanya berapa cecet? " tanya maman kemudian sambil meminta mas D memilih salah satunya. "Dua" balas mas D dengan mata masih memandang kedua sepatu pilihannya "tidak mas, dana untuk mas D hanya 100rb, padahal mas D butuh beli baju dalam dan celana, kalau beli sepatunya dua uangnya tidak cukup. Nanti mas D ga jadi dapat kaos dalam dan celana Ducknya" terang maman pada mas D yang akhirnya memilih sepatu berwarna biru denim.

Setelah selesai membayar,  seperti biasa mas D selalu mengajak segera beranjak dari toko jika yang dibutuhkan sudah terbeli. "Man, Ayo" ajak mas D pada maman yang masih menunggu kembalian. "Ayoo" tarik mas D lagi "sebentar mas, maman masih nunggu uang kembalian" ucap maman sambil meminta mas D kembali ke maman " kenapa" mas D kembali bertanya " kalau uang kembaliannya ga diambil, nanti kita tidak bisa beli kaos dalam dan celana duck" jelas maman. Mas D turut duduk disamping maman dan menunggu dengan sabar.

Setelah selesai membeli celana duck dan kaos dalam maman dan mas D bergegas keluar dari BTC dan berjalan ke parkiran saat tetiba mas D "ma, jus Boleh?" " boleh" jawab maman sambil menggandeng mas D ke kios jus di sebrang jalan. " ma, koin ada" tanya mas D pada maman sambil menarik tangan maman "ada sayank. Ini kan tidak masuk keanggaran belanja mas D, tapi masuk ke anggaran jalan2 kita" jawab maman seraya menggandeng mas D untuk menyebrang, mas D tersenyum lebar tanda bahagia

Sabtu, 16 September 2017

Tiga ya Man

Pagi itu mas D dan kakung sedang duduk santai menonton Tayo saat penjual kerupuk mengetuk pintu.

"Krupuuk pak" tanya Bapak penjual Kerupuk pada kakung saat kakung membukakan pintu.

"Iya" jawab mas D sambil berlari ke arah kaleng krupuk tergantung. Kakung bergegas mengikuti untuk mengambil kalengnya.

Mas D kemudian berjalan tepat dibelakang penjual kerupuk. Bapak penjual kerupuk tengah menata krupuknya ke dalam kaleng sambil ditungguin mas D. Tetiba Maman memanggil mas D untuk masuk. Tanpa butuh waktu lama mas D pun berlarian ke arah Maman. Maman menyerahkan uang agar dibayarkan ke penjual kerupuk. Mas D mengambil uang seraya berkata "3 ma?"
Maman tersenyum dan mengangguk " iya 3, 10rban 1 lembar dan 2rban 2lembar" jelas maman, menunjukkan bentuk uang dan menjelaskan macamnya.

Mas D berlari keluar dan menyerahkan uang pada penjual kerupuk "pak, tiga".

Kamis, 14 September 2017

Baksoooo

" pak, Bak o" teriak mas D berlari keluar memanggil tukang bakso. Maman yang tengah asyiik menata mainan mas D terkejut. Belum selesai dengan kejutan dari Mas D, kejutannya ditambah lagi " Ma Man, koin" ujar mas D seraya menengadahkan tangannya. "Koin? Koin apa mas?" jawab Maman masih bingung. "Koin, Pak sana" jawab mas D lagi. Owh Maman mulai paham koin yang dimaksud mas D pastilah uang. Maklum, biasanya mas D hanya dikasih koin Rp. 500,00 untuk mengisi celengannya.
"Berapa mas?" tanya Maman "tiga" jawab mas D. Hehehe jangan berpikir harga baksonya 3rb atau 30rb ya, maklumlah mas D baru bisa berhitung 1,2 dan 3 ini juga gegara hobi difotonya.

Maman bergegas keluar dan bertanya pada bapak penjual Bakso. Setelah dapat jawaban Maman pun masuk ke dalam Rumah dan mengambil uang. Mas D mengikuti Maman masuk sambil tangannya menengadah. Maman memberikan tiga lembar 2rban, ketika Maman hendak mengambil uang 10rb mas D berkata "udah, 3" sambil menunjukkan tiga lembar uang 2rb yang dipegangnya.

Mas D berlari keluar sambil berteriak "pak, ini" tangan mas D menjulur keluarga pagar. "Sebentar ya" jawab sang bapak penjual bakso. Mas D sedikit memaksa, "ini". Maman menghampiri seraya memberikan lembaran 10rbnya " mas D, itu untuk bayar Bakso kurang, harus ditambah ini, jadi ada 4 lembar. 1 lembar 10rban, 3 lembar 2rban" ucap Maman menjelaskan. " Ya" jawab mas D singkat seraya berteriak lagi memanggil penjual baksonya.

Rabu, 13 September 2017

Celengan nyentrik mas D

Mas D dulu di duga oleh dsOG akan lahir sebagai bayi yang cantik, namun ALLAH berkehendak yang lain. Mamanpun sudah semangat 45 untuk membelikan aneka barang bersimbol Hello Kitty (selain karena Maman suka, simbol ini cewek banget), salah satunya celengan.

Celengan itu dimaksud untuk menabung honor2 maman selama meninggalkan mas D beberapa jam menjadi "model" di sebuah fakultas kecantikan.

Setelah mas D besar dan mengerti (usia 10bln) mas D mulai diberi jatah uang Rp.500 untuk ditabung tiap hari ini. Saat ini usia mas D 6bln, dan tiap kali nemu uang Rp. 500 dimana saja pasti langsung bingung cari celengannya.

Sabtu, 09 September 2017

Kaulah Bintangku

Terima kasih untuk tantangan level 7nya. Karena materi ini, kami jadi mengamati mas D lebih detiiiil lagi.

Bila biasanya yang kami amati hanya yang jelas nampak, maka setelah ada tugas ini kami jadi memperhatikan hal2 yang selama ini luput kami amati.

Setelah tantangan itu, kami jadi punya Catatan kecil untuk setiap hal yang dilakukan mas D.