Minggu, 26 November 2017

Kreatif itu, harus!

Level sembilan ini tema pelajaran yang akuuu banget, gimana nggak temanya tentang Kreativitas.

Tujuan level 9 ini adalah bagaimna kita harus selalu menjadi kreatif dalam segala hal, baik saat tenang maupun kepepet. Selain itu jugaaa mengingatkan kita untuk tidak serta merta mematikan kreativitas anak dengan seribu alasan yang katanya terbaik untuk Ananda.

Kemping kemarin memunculkan beberapa ide kreatif, salah satunya adalah Rak piring dari dus Susu, yang mana hal itu bukanlah merupakan kondisi kepepet tapi memang kondisi dimana kita diminta menikmati sebuah kesederhanaan dan kealamian namun tetap rapih dan enak dipandang. Jadiii sejujurnya saya kurang setuju jika asa pernyataan kreativitas itu the power pf kepepet, justru saat kepepet kreativitas kita macet karena ga bisa mikir. Itu c kalau aku....kalau temen2?

Sabtu, 11 November 2017

Akhirnya

Setelah lama kantung muntah hanya mengamati keadaan sekitar. Malam tadi kantung muntah mengambil perannya. Mas D tengah tertidur Lelap saat keinginan muntahnya datang, batuk tak kunjung reda saat aku akhirnya memutuskan berlari ke arah kamar padahal sebenarnya ada DEra.

Mas D batuk sambil mulutnya membentuk huruf O yang berarti akan muntah. Dengan sigap kuraih kantung muntah dipojokan. Awalnya mas D berontak tidak mau "no no no" serunya, namun setelah kuyakinkan tidak apa2, akhirnya mas D menurut juga muntah digantung tersebut. Dengan isak tangis diantara batuk mas D tersenyum sambil berkata "maman ga kotor" hehehe....akupun senyum kemenangan. Iyeees

Kamis, 09 November 2017

Berdamai yuk

Pagi tadi kutunaikan satu tugas tertunda sejak Rabu. Dah janjian juga ma DEra jika tak mau diganggu sebelum tugasku rampung.

Wuiih....tugas apa c kayaknya pentiiing banget? Betuul sangat penting, kali ini tugas yang timbul karena jadi PJ Rumbel Craft. Tugasnyaaa adalaaah membuat tutorial menjahit tempat Tissu. Sekalian promo ah,,
https://youtu.be/l4uV-WlOq0o itu link tutorialnya ingat subscribe juga ya.

Terus apa yang menarik dari cerita bikin tutorial,, tentu ada donk. Begini ceritanya, mas D itu tah kenapa selaluuuuu cemburu kalau aku sedang jahit dengan mesin, kalau jahit tangan mah Aman. Nah tadi begitu mulai masuk kamar Jahit mas D pun mulai kata2 andalannya jika melarang aku melakukan sesuatu,, yang dah kenal pasti hapal lah ya..." ma man babo" yang artinya mas D ingin bobok ditemani. Huft,, kudu cari cara nich kalau ga, tugasnya ga bakal kelar2. Alhasil akhirnya dapat Ide ketika mas D tiba2 tertawa lepas mendengar suara mesin jahit saat benang menjadi bundel. Lha gimana ga bundel ga ada kain dinamo diinjak kuenceeng pula.

Aha,, baiklah kita berdamai yuk ama mesin jahit mas. Jeritku senang dalam hati. Kuberi mas D tugas untuk menginjak dinamo saat aku menjahit. Daaan tara akhirnya selesai juga tutorialnya.

Selamat menonton,, ingat subscribe ya.

Celengan plastik

Terilhami dari masih banyaknya sampah plastik kresek dirumah dan juga tangan usil mas D yang selalu menarik Tisu tiap kali lewat didekatnya. Aku jadi punya ide untuk bikin celengan plastiiik.

Haah apa itu? Bukan celengan dari plastik lho tapiii celengan untuk nabung plastik.

Mas D duduk asyik didepanku saat kuceritakan rencana membuat mainan baru. Mas D membantu memilah plastik berukurab besar, sedang dan kecil setelah itu meranting plastik untuk kemudian dimasukkan ke celengan.

Ga nyangka mas D sukaak banget bahkan saat eyangnya datang celengan plastik tadi di pamerkannya. Hoho sekali dayung dua pulau terlampaui

Sirup atau?

Malam itu DEra datang bawa obat batuk lagi. Kali ini kami berharap mas D mau. Meskipun kami tau rasanya samaa aja ga enaknya.

Tah kenapa setiap kali minum obat tah sedikit atau banyak yang masuk pasti mas D langsung muntah. Padahal kalau vitamin minta tambah tambah tambah teruuus.

Akhirnya kami bertanya pada Eyank yang berprofesi sebagai Apoteker. Zat apa yang boleh dicampur ke obat sehingga mas D mau. Jawaban dari eyank membuat kami bahaagiiia. Selain Susu, air jeruk dan teh. Ahaaa....sirup berarti okey donk.

Malam itu juga kami mencoba meminumkan obat yang dicampur Sirup. Awalnya supaya mas D tau rasanya,, hanya sirup saja dan ketika mas D minta lagi baru deh kami kasih campuran obat. Hihi...maaf ya mas,, DEra ma Maman ga perlu lagi lari2 dan ganti baju tiap saatnya mas D minum obat. Bahkan sekarang setelah diberitahu boleh 3x sehari,, selalu meminta sendiri saat jadwalnya.

Special for you

Beberapa hari ini kami sedang berjibaku dengan batuknya mas D. Batuuuk berdahak bener2 menggangu aktifitas mas D. Nafsu makan tak sebanyak biasanya. Jika kmrn yang tak buat adalah kantung muntah,, makaaa kali ini aku meminta tambahan uang jajan untuk menjahit sebuah seprei waterproof. Bukan sesuatu yang baru memang, sdh banyak di Pasarkan. Hal yang membuat berbeda tentunya saja peruntukkannya.

Lho? Bukankah seprei untuk kasur ya? Betuul sekali,, tapii kali ini kasur yang berbeda. Sejak usia mas D menginjak 12bln,, mas D selalu sukaa tidur di lantai tepat dibawah AC dengan beralasakan Bantal2 yang di tata.

Nah karena keterbatasan jumlah bantal capek juga kali kudu cuca cuci sarung bantal pluus jemar jemur bantal bergantian karena terkena muntah. Soo akhirnya eksekusi juga rencana yang sdh terpendam lama itu. Bikin kasur a la Bantal2 dengan kain Waterproof.

Jadii kalau mas D muntah saat tidur dan kantong muntah tidak memungkinkan dipakai, kasur a la bantal amaan. Mas D ga teriak histeris terbangun karena basah,, maman tinggal lap selesai. Kembalii tidurrr

Senin, 06 November 2017

Mas D batuk

Hampir 3 hari ini mas D batuk pilek, ini batpil yang ketiga sejak mas D lahir. Setiap kali batuk mas D selalu muntah. Memuntahkan lendir/ riaknya.

Namun kali ini berbeda, sejak mas D mengenal rasa Jijik (baca:hyek, dalam bahasa mas D) mas D selalu heboooh duluan tiap kali muntah. "Maman hyeek" nangisnya lebih pada jijik daripada sakit saat muntah.

Baru pagi tadi aku sadar ada yang beda dan aneh. Mas D tidak muntah lagi. Mulai berpikir duh gimana ya caranya agar lendir/ riak dan ingus keluar kalau mas D ga muntah. Oo....ternyata bukan ga muntah lebih tepatnya c ga mau muntah. Trus? Mas D dengan rasa jijiknya yang baru lebih memilih menelan kembali mentahnya, Sehingga baju, tangan dan kakinya ama. Gubraaakz....bukankah itu sebenarnya lebih menjijikkan ya?

Emak kudu berpikir nich,, gimana ya caranya biar mau muntah n ga takut jijik. Akhirnya tak buatin kantung muntah. Kantung ini berbeda karena bisa digantung seleher mas D dan terbuat dari kain Waterproof sehingga bisa dipakai berxx. Nah sekarang yang belum nemu adalah caranya mau muntah lagi dan memastikan bahwa mas D ga bakal terkena muntahannya

Minggu, 05 November 2017

Keranku

Sabtu itu pikiranku berjibaku bersama tumben Craft. Jadwal hari ini adalah pelatihan membuat dompet menggunakan jahitan tangan.

Badan mas D yang masih demam sejak semalam membuatku mencoba berpikir untuk meninggalkan mas D bersama mimi, namun sayang ternyata mimi berencana ke dokter gigi, soo ga ada pilihan mas D harus ikut denganku.

Setelah menyelesaikan membuat sarapan aku bergegas mencuci peralatan memasak,, khawatir terlambat gerakanpun mengikuti irama cepat. Alhasil si keran yang sudah kiwir2 sejak beberapa haripun jebol, dia sudah lelah.

Tanpa pegangan keran buka tutup menjadi sangat menyusahkan, ulirannya sangat kecil butuh bantuan alat. Kotak peralatan diobrak abrik namun tak jua menemukan makhluk bernama tang. Pasti ada yang minjam dan tidak mengembalikan.

Aku melihat berkeliling seandainya ada sesuatu yang bisa dilakukan. Dikumpulkan barangku, maklum input, tampak botol kosong yang dulu dihuni cairan antiseptik pembunuh kuman. Segera kuambil tutupnya saja, rencananya c mau dijadikan pengganti pegangan keran.

Kembali melihat sekeliling mencoba menemukan selotip keran a.k.a. TBA tapi ga nemu juga. Sementara jarum panjang dan jarum pendek di dinding mulai bergerak dari angka 07.00. Panik? Nggak cuma khawatir ga terkejar aja,, manapula saat mencari TBA mas D yang tiba2 terbangun meminta dimasukkan lele. Tambah khawatir lah emak.

Saat melintasi kotak P3K ide liar muncul, ga ada TBA plesterpun jadi. Jadilah keran cantik dari tutup D*t*** di plester.
Alhamdulillah selamat juga hari ini.

Sabtu, 04 November 2017

Sweet jail

Jumat pagi tgl 3 November kmrn merupakan jadwal rumbel boga mengelola Nasi jumat daaan rumahku lah yang ketempatan untuk membungkus nasi sebelum diserahkan ke Panti Asuhan. Sementara itu mas D yang sedang demam sejak hari Kamis sore terpaksa hanya tertidur saja dikamar meskipun teman2nya banyak yg datang.

Ga lama kemudian, DEra datang dari ambil no di puskesmas, DEra berencana memeriksakan mas D. Setelah saya siapkan mas D pun saya antar ke atas motor. Mas D merengek kecil kita tahu saya tidak mengantar. DEra terus jalan sambil berusaha menenangkan mas D.

Hampir satu jam DEra dan mas D di puskesmas. Tepat saat temen2 rumbel Boga mau berangkat ngantar nasi mas D dan DEra kembali. Mas D tertidur, saya bergegas menggendong mas D masuk ke Kamar, ternyata saat saya menyalakan AC kamar mas D terbangun seraya berteriak tidak ingin bersama saya" maman No".

Saya tetap memeluk mas D sambil menenangkan. "Ea...ea..." panggil mas D pada DEranya " maman ga mau D suntik maman ga da" celoteh mas D ditengah tangisnya sambil tangan terulur pada DEra.

Saya tersenyum kecil ketika sadar kalau ternyata mas D marah karena tidak saya antar ke puskesmas. Mas D mengira gegata saya tidak ikut, mas D pun disuntik.

Saat mas D sudah memaafkan, sayapun menjelaskan proses ambil darah tadi akan tetap terjadi karena untuk kebaikkan mas D.

Mas D kemudian meminta tali pada DEramya. Kami berpikir untuk mengikat open jeepnya. Termyata oh ternyata Kaki sayalah yang ditali dengan kakinya. Baiklah saya memahami kekhawatirannya ditinggal lagi. Akhirynya siang itu kami tertidur dengan kaki saling terikat.

Ceritanya belum selesai disitu. Sore ari setelah mandi, mas D kembali mengikat saya dengan tali guling,, karena saya meminta untuk dilepas agar bisa disambi kerja saat duduk disamping mas D, mas D pun mengikat tangan saya dengan tali guling. Sweet jail istilahnya bu Umi. Mas D tertidur nyenyak hingga pagi

Jumat, 03 November 2017

Lodeh panggang

Kemarin pagi, rumah kami terjadwal menerima tamu untuk pembungkusan nasi Jumat Sejuta Cintanya IIP.  Rencananya mau mbungkus sepagi mungkin, alhasil saya kudu segera merampungkan urusan domestik dan menyiapkan tempat.

Pukul 06.00 pagi seperti biasa semua sdh selesai sarapan, kecuali mas D. Mas D dengan demamnya yang sdh hari keempat ini menjadi berkurang nafsu makannya. Tapi anehnya kalau cemilan teteeep aja mau.

Apapun yang terjadi makanan kudu masuk dalam bentuk apapun.
Pikir punya pikir,, akhirnya saya memblender lodeh, nasi, daging ayam dan tempe goreng kesukaan mas D kemudian dibentuk memanjang daaaan dipanggang. Setelah 20 menit sang Oven berbunyi ting...makanan mas D siap. Saat saya mau masuk rumah mas D menghampiri sambil berkata "apa itu ma?" hampir aja saya jawab nasi untungnya gercep dan jawab "enak nich mas,, cemilan" jawab saya sambil memberikan sebatang cemilan tadi " mau mau" dengan sigap mas D langsung memasukkan nasi lodeh panggang tadi ke dalam mulutnya.

Hap hap...lima batang tak terasa sdh dihabiskan mas D daaaan hal itu sama dengan seporsi makannya. Alhamdulillah tenaga untuk siang ini sdh cukup

Kamis, 02 November 2017

Bingung

Hari pertama masuk kelas terlambat, gegara listrik padam. Paginya ga kalah terkejut dengan hilangnya semua chat. Setelah minta bantuan mba Fasil kece n temen sekelas,, akhirnya dapat juga riwayat Chat saat malam. E..belum juga sempat rampung mbaca, kelas pagi dah dimulai. Akhirnyaa lanjut ikut kelas pagi dulu.

Gambar pertama dimulai, gambar kedua. Kami diminta nebak gambarnya. Yang terlihat sekilas sich gambar hewan, namun saat nyoba liat dari sudut pandang yang berbeda, e...e...kok ya gitu isinya dua pasangan kekasih sedang bercumbu, eh yang satu dah punya anak dink.

Hmm...setelah kuliah beberapa bulan, baru level ini saya merasa bahagia, enjoy ngikutin kelas ga kayak biasanya yang hanya sekedar formalitas. Segenap Jiwa bisa dikata mengikuti kelas pagi itu.
Oo...saya tahu alasannya karena tema yang diusung ternyata.

Tema level 9 ini adalah Kreativitas, dan boleh lah dikata Kreatif it's me. Pantaaas aja kan enjoooy bianget.
Eits,, tunggu dulu enjoy banget ga lantas bikin tugasnya semudah biasanya, nah lo mulai bingung deh yang baca. Gimana ga bingung, secara ga langsung tantangan 10 hari kali ini adalah dipaksa berpikir kreatif untuk sebuah masalah drumah yang mana solusinya kudu kreatif, menambah bonding keluarga dan pastinya Beda. Lha kok malah diminta cari2 masalah ya? Agar kita berpikir kreatif.

Seharian ini udah dirunut proses drumah,, dan semuanya berjalan baik2 saja. Tak ada satupun yang bisa membuat kami bisa melakukan T10, mungkin karena yang kami lakukan merupakan rutinitas ya? Jadii ya semuanya biasaa aja apalagi hampir bisa dikata setengah hari tadi saya dan mas D asyiiik tidur.

Baiklah,, belum berhasil nich menemukan sesuatu yang bisa membuat berpikir kreatif semoga besok pagi lebih beruntung ya. Atau....emang kudu berpikir kreatif agar ga bingung lagi?

Senin, 18 September 2017

Berjalan- jalan ke baby shop

Maman dan mas D menemani tante Memi berbelanja keperluan dek Nikka di Babyshop Kinkin. Sebelum turun dari motor maman kembali menjelaskan pada mas D jika hari ini kita tidak berencana untuk membeli apapun, hanya mengantarkan tante Memi. Mas D mengangguk dan mengulurkan tangannya untuk dibantu turun dari motor.

Bertiga masuk ke toko bergantian. Tante Memi langsung menuju baju bayi, sementara mas D ke tempat mainan. Maman menemani tante Memi memilih mainan sambil terus mengawasi mas D. Mas D tengah asyik melihat- lihat mainan, saat seorang kakek menggendong cucunya masuk.

Sang kakek kemudian mengambil mainan berbentuk seperti palu, dan berbunyi cit cit jika di goyangkan. Mas D berjalan menghampiri maman " ma, mau" tunjuk mas D pada mainan palu berbunyi tadi. Maman tersenyum kemudian jongkok dan memegang kedua tangan mas D " mas D, kitakan hanya mau mengantar tante Memi, tidak untuk belanja sendiri" maman mengingatkan, mas D cemberut maman kembali tersenyum " lagi pula, mas D sudah punyakan mainan seperti itu dirumah" lanjut maman. "Usak ga ada" jawab mas D " nah apalagi hanya dirusak, ga perlu kita beli" jawab maman kemudian " D mau..." ucap mas D lagi. " tidak sayank,, hari ini kita hanya mengantar tante Memi, jika mas D mau mainan itu, kita akan datang lagi lain waktu dengan DEra, bagaimana?" jawab maman sambil menatap mata mas D " ya, iyes" jawab mas D sambil berjalan ke arah para penjaga toko berkumpul

100rb untuk semua

" ma, mau" ucap mas D seraya memegang sandal dewasa di rak. Maman menggeleng dan terus berjalan. mas D mengikuti dengan berkali- kali berkata "ma, Cecet.   Ma, cecet"  dan selalu berhenti di setiap kios penjual sepatu sandal. Maman masih saja tersenyum dengan terus berjalan dan diikuti mas D.

" ma...bab" seru mas D lagi, kali ini bukan sepatu atau sandal melainkan Jilbab. Maman berhenti dan berjalan mendekati mas D " mas D mau beli jilbab? Untuk siapa?" tanya maman "ma man"  jawab mas D pendek "ini" tunjuk mas D pada jilbab berwarna pink.

"Makasih mas, tapi rencana kita kesini kan mau beli keperluan mas D, bukan untuk maman" jawab maman seraya tersenyum dan mengangguk pada penjaga toko.
"Cecet ma" tanya mas D lagi "iya" jawab maman, kali ini maman dan mas D bergandengan tangan.

Tibalah maman dan mas D di toko sepatu khusus anak2 ditengah Beteng Trade Center. Setelah di jawab oleh penjaga toko, mas D duduk dilantai (ndeprok) di depan gantungan Sepatu yang menimbulkan suara cit cit saat diinjak. Mas D menurunkan lima pasang sepatu cit- cit kemudian dengan seksama mas D memilih sepatunya. Maman duduk tenang didepan mas D ndeprok juga.

"Ini" jawab mas D pada sepatu bergambar gajah.  Belum sempat dijawab maman mas D sudah menunjukkan sepatu kedua "ini juga" pada sepatu berwarna biru denim.
"No...no...mas, pilih salah satu tidak dua" jawab maman sambil mengembalikan ketiga sepatu lain ke gantungan. "Dua" ucap mas D seraya memperhatikan kedua sepatu pilihannya. "No mas, pilih satu. Kmrn mas D mintanya berapa cecet? " tanya maman kemudian sambil meminta mas D memilih salah satunya. "Dua" balas mas D dengan mata masih memandang kedua sepatu pilihannya "tidak mas, dana untuk mas D hanya 100rb, padahal mas D butuh beli baju dalam dan celana, kalau beli sepatunya dua uangnya tidak cukup. Nanti mas D ga jadi dapat kaos dalam dan celana Ducknya" terang maman pada mas D yang akhirnya memilih sepatu berwarna biru denim.

Setelah selesai membayar,  seperti biasa mas D selalu mengajak segera beranjak dari toko jika yang dibutuhkan sudah terbeli. "Man, Ayo" ajak mas D pada maman yang masih menunggu kembalian. "Ayoo" tarik mas D lagi "sebentar mas, maman masih nunggu uang kembalian" ucap maman sambil meminta mas D kembali ke maman " kenapa" mas D kembali bertanya " kalau uang kembaliannya ga diambil, nanti kita tidak bisa beli kaos dalam dan celana duck" jelas maman. Mas D turut duduk disamping maman dan menunggu dengan sabar.

Setelah selesai membeli celana duck dan kaos dalam maman dan mas D bergegas keluar dari BTC dan berjalan ke parkiran saat tetiba mas D "ma, jus Boleh?" " boleh" jawab maman sambil menggandeng mas D ke kios jus di sebrang jalan. " ma, koin ada" tanya mas D pada maman sambil menarik tangan maman "ada sayank. Ini kan tidak masuk keanggaran belanja mas D, tapi masuk ke anggaran jalan2 kita" jawab maman seraya menggandeng mas D untuk menyebrang, mas D tersenyum lebar tanda bahagia

Sabtu, 16 September 2017

Tiga ya Man

Pagi itu mas D dan kakung sedang duduk santai menonton Tayo saat penjual kerupuk mengetuk pintu.

"Krupuuk pak" tanya Bapak penjual Kerupuk pada kakung saat kakung membukakan pintu.

"Iya" jawab mas D sambil berlari ke arah kaleng krupuk tergantung. Kakung bergegas mengikuti untuk mengambil kalengnya.

Mas D kemudian berjalan tepat dibelakang penjual kerupuk. Bapak penjual kerupuk tengah menata krupuknya ke dalam kaleng sambil ditungguin mas D. Tetiba Maman memanggil mas D untuk masuk. Tanpa butuh waktu lama mas D pun berlarian ke arah Maman. Maman menyerahkan uang agar dibayarkan ke penjual kerupuk. Mas D mengambil uang seraya berkata "3 ma?"
Maman tersenyum dan mengangguk " iya 3, 10rban 1 lembar dan 2rban 2lembar" jelas maman, menunjukkan bentuk uang dan menjelaskan macamnya.

Mas D berlari keluar dan menyerahkan uang pada penjual kerupuk "pak, tiga".

Kamis, 14 September 2017

Baksoooo

" pak, Bak o" teriak mas D berlari keluar memanggil tukang bakso. Maman yang tengah asyiik menata mainan mas D terkejut. Belum selesai dengan kejutan dari Mas D, kejutannya ditambah lagi " Ma Man, koin" ujar mas D seraya menengadahkan tangannya. "Koin? Koin apa mas?" jawab Maman masih bingung. "Koin, Pak sana" jawab mas D lagi. Owh Maman mulai paham koin yang dimaksud mas D pastilah uang. Maklum, biasanya mas D hanya dikasih koin Rp. 500,00 untuk mengisi celengannya.
"Berapa mas?" tanya Maman "tiga" jawab mas D. Hehehe jangan berpikir harga baksonya 3rb atau 30rb ya, maklumlah mas D baru bisa berhitung 1,2 dan 3 ini juga gegara hobi difotonya.

Maman bergegas keluar dan bertanya pada bapak penjual Bakso. Setelah dapat jawaban Maman pun masuk ke dalam Rumah dan mengambil uang. Mas D mengikuti Maman masuk sambil tangannya menengadah. Maman memberikan tiga lembar 2rban, ketika Maman hendak mengambil uang 10rb mas D berkata "udah, 3" sambil menunjukkan tiga lembar uang 2rb yang dipegangnya.

Mas D berlari keluar sambil berteriak "pak, ini" tangan mas D menjulur keluarga pagar. "Sebentar ya" jawab sang bapak penjual bakso. Mas D sedikit memaksa, "ini". Maman menghampiri seraya memberikan lembaran 10rbnya " mas D, itu untuk bayar Bakso kurang, harus ditambah ini, jadi ada 4 lembar. 1 lembar 10rban, 3 lembar 2rban" ucap Maman menjelaskan. " Ya" jawab mas D singkat seraya berteriak lagi memanggil penjual baksonya.

Rabu, 13 September 2017

Celengan nyentrik mas D

Mas D dulu di duga oleh dsOG akan lahir sebagai bayi yang cantik, namun ALLAH berkehendak yang lain. Mamanpun sudah semangat 45 untuk membelikan aneka barang bersimbol Hello Kitty (selain karena Maman suka, simbol ini cewek banget), salah satunya celengan.

Celengan itu dimaksud untuk menabung honor2 maman selama meninggalkan mas D beberapa jam menjadi "model" di sebuah fakultas kecantikan.

Setelah mas D besar dan mengerti (usia 10bln) mas D mulai diberi jatah uang Rp.500 untuk ditabung tiap hari ini. Saat ini usia mas D 6bln, dan tiap kali nemu uang Rp. 500 dimana saja pasti langsung bingung cari celengannya.

Sabtu, 09 September 2017

Kaulah Bintangku

Terima kasih untuk tantangan level 7nya. Karena materi ini, kami jadi mengamati mas D lebih detiiiil lagi.

Bila biasanya yang kami amati hanya yang jelas nampak, maka setelah ada tugas ini kami jadi memperhatikan hal2 yang selama ini luput kami amati.

Setelah tantangan itu, kami jadi punya Catatan kecil untuk setiap hal yang dilakukan mas D.

Jumat, 25 Agustus 2017

Binar mata Mas D

Hari ini kami ke Umbul Ponggok untuk mencicipi Underwater Photography. Begitu melihat Air, mata mas D berbinar- binar. Tak sabar mas D ingin segera berganti baju renang. Bahkan dengan semangat 45 membongkar tas jinjing yang dibawa Maman untuk menemukan baju renangnya.

Setelah Maman berganti pakaian renang, kini giliran mas D. Maman melepasi celana pendek, kaos luar dan kaos dalam terakhir pampers mas D, kemudian mulai memakaian baju Renang. Karena di persewaan tidak disediakan pelampung untuk bayi, Maman membelikan pelampung bentuk rompi untuk mas D.

Mendekati kolam mas D masih sangat bersemangat, namun,, saat mulai dimasukkan ke kolam oleh Maman, mas D menjeriit sangat kencang. Maman terkejut dengan reaksi mas D serta merta menarik mas D ke atas. Setelah di Atas mas D masih menangis. Maman berusaha menenangkan namun tidak berhasil. Mas D meminta rompinya dilepas. Rupanya mas D tidak nyaman memakai rompi.

Setelah rompi dilepas, mas D tertawa- tawa senang sambil memainkan kakinya di dalam Air.

Kali ini Maman yang nyemplung ke Air, masih dengan reaksi yang sama, mas D pun menjerit sambil teriak- teriak memanggil Maman. Maman lebih terkejut dengan teriakan mas D serta merta naik ke pinggir kolam. Mas D langsung memeluk Maman sambil menangis dan memanggil- manggil Maman.

Bagi Maman kejadian ini Benar- benar mengherankan. Tak biasanya mas D kurang bersahabat dengan air, lalu Maman berpikir mungkin karena tidak ada DEra, atau justru karena airnya yang terlalu dingin ya. Maman tidak memaksa mas D untuk masuk air. Maman dan mas D hanya duduk- duduk di tepi kolam.

Namun tiba- tiba mas D berdiri dan berjalan mendekati rombongan lain. Maman mengikuti dari belakang " mas..." sapa mas D pada lelaki muda disampingnya. Mas D tersenyum saat mendapat jawaban dari mas yang disapanya tadi dan tiba- tiba mas D masuk ke dalam air dengan gembira. "Waa...lucunya" suara wanita muda di samping mas Apri, nama lelaki muda tadi. Mas D semakin bersemangat bermain air. Tapi, saat rombongan tadi turun ke air meninggalkan mas D, kembali mas D menangis minta diangkat dari air.

Hoho, Maman mulai paham, jika bakat signifikansi mas D lah yang membuat hal tadi terjadi. Mata mas D berbinar ketika bisa membuat orang lain senang

Merapi Lava Tour

Nah,, jika kemarin ke Borobudur maka hari ini mas D mencoba mobil offroad kesayangannya (Lhoo?).

Dalam perjalanan menuju lokasi mas D tertidur pulas, selain karena AC mobil yang dingin, juga udara dingin diluar yang semakin naik semakin dingin.

Mesin mobil mati daaan mas D pun terbangun. Ogah- ogahan turun dari Mobil namuuun saat melihat mobil offroad terparkir mata mas D pun berbinar.

Kalau mobil offroad belakang rumah hanya bisa dinaiki saat terparkir dan berhenti, maka kali ini mas D naik mobil offroad yang berjalan menelusuri jalanan terjal berbatu.

Para Om khawatir jika mas D akan menangis karena ketakutan namun, Maman Yakin mas D berani dan akan menikmati.

Tepat sekali dugaan Maman, mas D sangat tertarik, senang dan gembira. Tak hanya sekali mas D ingin berdiri di atas mobil, namun selalu dicegah Maman karena belum saatnya, kan mas D belum paham benar arti bahaya.

Setalah terkocak2 diatas mobil selama 2jam akhirnya lava tour diakhiri dengan menyusuri  kaliadem. Bukannya menyingkir dari air, mas D justru semakin ketepian mobil agar bisa terkena cipratan air.

Mas D...mas D....luar biasa

Borobudur

Hari ini mas D dan Maman mengantar para Om tour, ke Borobudur.
Mas D tak berminat sama sekali untuk melihat tumpukan batu megah nan cantik itu, sehingga Maman dan mas D justru berjalan mengelilingi kawasan candi.

Mas D teriak- teriak girang, bahkan beberapa kali mas D minta foto Selfi. Saat melihat Kereta tak lupa mas D minta untuk di Foto dan naik berkeliling lagi. Mas D selalu mengejar kereta tiap kali ada kereta lewat atau sekedar melambaikan tangan pada penumpang kereta mini.

Hampir dua jam di Borobudur akhirnya para Om kembali ke Parkir Mobil dimana Maman dan mas D sudah menunggu.

Seperti biasa, begitu mas D masuk mobil dan terkena udara dingin AC mas D langsung tertidur pulaaas

Rabu, 23 Agustus 2017

Mengenal alam

Jika biasanya Maman dan mas D bermain bersama alamnya di lakukan di halaman sekeliling Candi, maka hari ini mas D dan Maman bermain bersama Alam di Alam luar yang telah di percantik, yaitu puncak Becici. Tak hanya alam luar yang baru pertama kali dilihat mas D tapi juga alam yang sedikit berbahaya karena sekitarnya jurang dan banyak turunan terjal. Maman menggandeng mas D agar mas D bisa mengeksplorasi sekitarnya. Namun, tak dinyana mas D justru meminta berpegangan pada kedua tangan Maman. Dan Lima menit kemudian mas D minta gendong.

Mas D enggan berjalan ditempat yang lumayan beresiko namun anehnya sampai di bawah dan dipinggir jurang mas D justru bertanya pada Maman jika saja diijinkan untuk mengetes mendekati pinggir jurang.
Tentu saja Maman menolak, masak iya ngetes masuk ke pinggir kolam. Tidak mendapat ijin dari Maman, mas D berteriak dan menangis sangat kencang. Mamanpun mempersilahkan mas D untuk menangis karena Maman akan memperbolehkan mas D kepinggir jurang saat mas D sudah berumur lebih banyak, alias lebih besar karen dianggap sudah tau resiko.

Saat mas D mulai tenang, Maman pun mulai melepas mas D dari pelukan. Mas D turun ke Tanah dan mulai bermain tanah. Tanah dipuncak becici berbeda dengan tanah yang biasanya dipegang mas D untuk bermain. Tanah Becici lebih kering dan kasar, karena merupakan pecahan bebatuan.

"Ma..." panggil mas D pada Maman saat mas D menggoda Maman dengan berpura- pura akan memasukkan batu ke dalam Mulutnya. Mamanpun berakting seolah- olah melarang. Mas D tertawa senang. 1jam di Atas Maman dan para Om memutuskan untuk turun dan melanjutkan ke Pantai. Saat berjalan turun mas D tak mau digandeng siapapun. Mas D berlari sambil teriak2 senang di jalan menurun.

Mencari Rumah

Hari ini jadwal mas D dan Maman berkeliling mengunjungi beberapa rumah yang akan disewakan. Ya, Maman, mas D dan DEra akan segera pindah rumah sebelum kepulangan om Tommy adik maman dari Inggris.

Kunjungan pertama pada rumah beralamatkan di Tamanan. Mas D turun dari motor dan bergegas berlari masuk rumah. Mas D masih dengan anteng mengikuti Maman berkeliling melihat rumah, namun tiba- tiba mas D berlari keluar saat terdengar musik yang lumayan kencang dari luar.

Mas D berlari dan terus mencari asal suara. Sesampai di Lapangan tak jauh dari rumah tadi, mas D menemukan kerumunan orang yang tengah melaksanakan lomba 17an. Tanpa berpikir dua kali, di tengah lapangan mas D langsung menari mengikuti irama musik. Para peserta lomba maupun penonton tertawa sambil tepuk tangan melihat mas D menari. Bahkan dengan riuhnya sambutan itu membuat mas D semakin semangat menari.  Lima menit musik berhenti dan mas D berlari ke arah Maman. Setelah berpamitan Maman kembali kerumah tadi dan menyelesaikan perbincangan dengan pemilik.

Menyambut Tamu

Senin sore, Maman kedatangan adek sepupu dan teman- temannya dari Medan. Setelah berkenalan dengan teman- teman baru Maman mempersilahkan para tamu untuk masuk.

Mas D yang tengah asyik minum susu di dalam kamar, berlari keluar kamar untuk menyambut tamu dengan tawa riang. Tawa riang hilang tetiba digantikan oleh tangisan kecil dan mas D kembali berlari masuk ke kamar.

Maman mengejar mas D dan bertanya "ada apa?" Mas D hanya menangis kecil seraya mengintip luar dari sisi dalam kamar.
Setelah dijelaskan oleh Maman bahwa tamu yang membuat mas D berlari tadi itu adalah omnya mas D. Mas D memberanikan diri untuk keluar kamar. Dugaan Maman mas D terkejut melihat ketiga tamu Maman yang super besar. Sehingga mas D tampak begitu keciil.

Tak sampai setengah jam mas D sudah akrab dengan salah satu tamu bernama om Fadli, mas D kerap kali menggoda om Fadli, mencolek kemudian berlari sembunyi. Atau pura- pura menyuapi tapi akhirnya dimakan sendiri.

Maman cerita pada para tamu jika mas D sudah pintar akting. Para om tidak percaya karena usia mas D yang sangat muda. Namun om Fadli sangat cerdas dan meminta mas D untuk berakting nangis. Sontak ketiga om plus Eyang Putri juga Maman tertawa begitu mendengar akting menangis mas D. Binar mata mas D begitu terlihat, bahkan mas D berkali- kali mengulang akting agar mendapat perhatian dari sekitar. Dan tak jarang mas D melakukan hal- hal yang sengaja dilarang untuk menarik perhatian. Karena saat belum sempt dilarang mas D sendiri sudah berkata "No...no...no" dengan gerakan khas tangannya.

Grrrrh

Hari ini Maman dan teman2 Boemi Mataram menyelenggarakan seminar disebuah hotel dan mas D pun turut serta.

Mau ikut di Kids Corner usia belum mencukupi, sehingga ketika semua belajar di dalam Maman menemani mas D bermain dan eksplorasi hotel.

Mas D berlari- lari dihalaman dengan gembira dan berhenti tiba- tiba ketika ada sebuah mobil yang berhenti menurunkan penumpang. Sedetik kemudian mas D berlari ke Arah mobil sambil berkata "naik...naik" saat mobil mulai melaju, mas D berlari mengejar mobil sambil teriak- teriak "car....car....ma, car...." Maman menjelaskan pada mas D jika mobil itu bukan untuk mas D melainkan sedang mengantar tamu hotel yang lain. Namun seperti tidak mau mendengar,, mas D tetap berlari mengejar mobil dan tak tanggung2 sampai ke jalan raya yang berjarak 200m dari halaman hotel.

Sekembali dari mengejar mobil mas D berjalan ogah ogahan ke dalam halaman hotel. Mas D terdiam di tengah jalan saat melihat kakak- kakak tengah asyik bermain tembak- tembakan. Tetiba mas D berlari menghampiri kakak- kakak tadi dan spontan kakak- kakak kompak menganggap mas D sebagai monster. Bukannya menangis mas D justru tertawa bahagia. Dan melanjutkan perannya sebagai monster seraya tertawa keras- keras dan bersuara "Grrrh". Para polisi Cilik berlari berhamburan mendengar suara mas D yang berlari mau menangkap mereka.

Mas D tidak peduli peran apapun yang dimainkannya yang penting dia ambil peran.

Selasa, 22 Agustus 2017

Signifikansi Part2

Malam ini DEra mendapat tugas untuk melatih pemenang FASI (Festival Anak Sholeh Indonesia) khususnya bidang Nasyid untuk maju tingkat Nasional. Latihan bertempat di sebuah masjid yang tidak jauh dari rumah.

Sejak siang DEra mengajak mas D dan maman dan seperti biasa, mas D selalu tidak sabar jika sudah dijanjikan akan pergi. Namun saat jadwal berubah lebih malam,, Maman memutuskan agar mas D dan Maman tidak jadi ikut. Mas D kecewa? Ya, bahkan agar tidak nampak mengantuk dan capek mas D lebih aktif dari biasanya. Mas D menari2 mengikuti irama apapun yang didengarkan. Mata mas D dibelalakkan agar tak tampak mengantuk.

Melihat hal tersebut, akhirnya maman memutuskan untuk jadi ikut, mas D senyum kemenangan. Penuh semangat mas D menyiapkan sendiri jaket dan sepatunya.
Sebenarnya Maman berpikir, hanya akan ngedrop DEra ketempat latihan kemudian memulangkan mas D yang pasti sudah tertidur di Atas motor.

Tak disangka, mas D tak tertidur dalam perjalanan bahkan semakin segar ketika sampai dilokasi dan Mendapat sambutan hangat dari peserta latihan maupun orang tua peserta.

Senyum kemenangan tampak lagi diwajah mas D. Maman melihat binar dimata mas D. Saat berlari- lari menggoda kakak- kakak yang sedang Vokali maupun saat menggoda budhe- budhe yang tengah duduk menunggui Ananda berlatih.

Hihi,, lagi- lagi bakat Signifikansinya nich.

#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga

Car

Sore itu mas D mengajak maman berjalan keluar rumah, jika biasanya mas D bermain di TPA saat sore tiba kali ini arah berjalan mas D tidak seperti biasa. Mas D tidak berbelok masuk ke masjid melainkan terus melewati pintu gerbang masjid dan berjalan ke arah jalan raya.

Maman agak menyesal kenapa tadi tidak bawa uang karena sepertinya mas D melirik warung yang berjualan krupuk.

Namun, Maman salah mas D masih terus berjalan seolah- olah sudah tau tujuannya kemana. Biasanya, saat berjalan2 mas D akan mampir kanan kiri, menyapa orang, sentuh sana sini tapi kali ini berbeda,  sekali lagi...mas D sudah tau pasti tujuannya.

Berjalan 500m tak membuat mas D memperlambat langkahnya justru malah semakin di percepat. "Bapaak..." sapa mas D pada mekanik di sebuah bengkel mobil off road. Setelah mendapat balasan lambaian tangan dari yang di Sapa, mas D tersenyum sumringah. Maman penasaran pada apa yang sebenarnya terjadi.

Jeng jreng,, penasaran Mamanpun terjawab. Saat dihadapan Maman terparkir mobil off Road berwarna merah. Setelah berusaha keras untuk menaiki mobil dan belum berhasil, mas D meminta bantuan Maman untuk mengangkat naik mas D.

Mas D senyum kemenangan, bahagiaa sekali, bahkan sesekali teriak karena girang.

Hoho rupanya ini tujuan mas D.

Signifikansi

Tgl 17 Agustus merupakan hari pertama pengamatan mengenai kegiatan yang membuat mata anak berbinar selain Hari kemerdekaan Indonesia.

Mas D dan Maman ikut DEra yang didaulat jadi juri di SMK 1 Depok.

Perlombaan berjalan sudah 4jam sejak pukul 8 pagi. Ketika DEra dan beberapa Juri keluar ruangan untuk rapat hasil, tetiba mas D berjalan penuh percaya diri ke Atas panggung.

Sesampai di Panggung mas D menemukan mic dan serta merta menyanyi dengan Mic. Maman yang tengah asyik ngobrol dengan para guru, terperanyak kaget sekaligus bangga karena ternyata mas D sedang "Show" di atas panggung.

Binar mata mas D tampak jelas disana, dan membuat maman paham jika mas D punya bakat Signifikan alias suka tampil depan umum. Ini keturunan Emak bapaknya banget

#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga

Minggu, 30 Juli 2017

Naik naik naik

Siang terik itu maman dan Mas D nongkrong di shelter portable transjogja. Kali ini mas D dan maman berencana melihat kereta Api. Minat mas D beberapa hari belakangan ini adalah Kereta. Soo maman berencana naik bus ke Bandara dan melihat kereta di Stasiun Maguwo.

Hampir satu jam menunggu, TJ (Transjogja) tak jua lewat, rasa bosen mulai menghinggapi mas D. Untuk mengalihkan maman meminta mas D untuk melihat dijalan ada kendaraan apa saja. Mas D menurut, mas D mulai meneriaki setiap kendaraan yang lewat dengan namannya "Cart" teriak mas D saat sebuah Pickup lewat, "car" saat sebuah mobil melintas "bis" saat bis kecil carteran lewat didepan mereka dan "bus" saat bus pariwisata berukuran besar berhenti tepat di depan mereka karena menunggu lampu merah.

"Ma, naik naik naik" ujar mas D seraya menunjuk- nunjuk untuk naik ke bis. Bahkan mas D hampir berlari menyebrang agar bisa lebih dekat ke bis. Maman memegangi mas D karena jalan sedang rame- ramenya, mas D mencoba berontak saat maman berusaha menggendong. Maman menjelaskan pada mas D jika bis tersebut bukan untuk mereka melainkan bis pariwisata yang lewat. Maman juga meminta mas D untuk melihat jika bus penuh dengan orang, tak tersisa tempat untuk maman dan mas D.

Mas D melihat dengan seksama ke dalam bis melalui jendela sambil sesekali menghitung 1 2 3. "Iyah nda da" ujar mas D tiba- tiba. Mas D akhirnya menurut pada maman untuk tidak naik bus dan malah melambaikan tangan pada penumpang bis, yang Alhamdulillah ada yang membalas sehingga mas D jadi gembira.

Sabtu, 29 Juli 2017

Ini Truck, itu Truck...Lho?

"Truck" teriak mas D ketika ditanya kakung ingin menonton apa. "Kakung tau yang mas D mau" jawab kakung sambil memangku mas D dan membuka video offline di yutub.

Kakung dengan sabarnya menarasikan video yang sedang diputar. "Ini mau bikin truk sampah mas, lihat bannya ada berapa? Dihitung yuk, 1,2,3,4 bannya ada 4. Warnanya apa mas?"
"Girin" jawab Mas D. Truck sampah (Garbage Truck) sudah selesai dirangkai kini saatnya menjalankan tugas, mas D melihat dengan seksama sambil sesekali berteriak "sam pah" sambil menunjuk tumpukan sampah didepan drumah dalam layar handphone.

Truk sampah sudah selesai mengumpulkan sampah dari rumah rumah, saatnya dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA). "Waa...truck...truck..." teriak mas D, saat truk dilayar plastik itu bertemu dan menyapa teman2 truknya.

Maman yang tengah asyik menyiapkan makan malam tergelitik juga untuk mengintip apa yang sedang dilakukan kakung dan Mas D. "Ini apa mas?" tanya maman sambil menunjuk pad truk sampah Tadi " truck jawab mas D "kalau ini?" lanjut maman menunjuk pada truk Ekspedisi yang berjalan berlawanan arah " truck" jawab mas D lagi " nah kalau in" maman lanjut bertanya saat melihat truk tanki air taman " truck" jawab mas D semangat.

"Lho kok truck semua?" tanya maman kemudian yang ternyata berhasil membuat mas D berhenti dari kegiatan menontonnya dan beralih memperhatikan maman. Raut sedih tampak di wajah mas D tah apa yang sedang dipikirkannya. " hehe...maman bercanda mas, mas D bener itu Truck semua hanya beda jenis aja; ada yang untuk angkut sampah, ada yang untuk mengangkut paket dan ada yang khusus untuk menyiram taman" maman menjelaskan sedikit panjang agar raut sedih mas D sirna. Bener saja mas D langsung ceria " bus" teriak mas D saat melihat bus melintas " Car......red" lanjut mas D saat melihat sedan merah melintas.

"Wuwu....wuwu..." mas D menirukan suara ambulance yang mendekat. Mamanpun berpikir jika ternyata mas D sudah bisa membedakan antara Truk, bis dan mobil.

Jumat, 28 Juli 2017

Hitungan 1 2 3

Maman dan mas D berkunjung kerumah Buyut. Mas D berlarian senang mengejar ayam. "Ayam Ede ayam ede" teriak mas D mencoba menghalangi ayam mendekati anaknya. " hati- hati ya mas" ucap maman sambil berlalu meninggalkan mas D menuju Kolam ikan.

Saat maman tengah membersihkan kolam ikan tiba- tiba mas D sudah ada dibelakngnya. " ma, enang ya?" tanya mas D yang sdh meluncur masuk ke dalam kolam. "Lho, maman kan belum mengijinkan mas" jawab maman seraya menarik mas D naik kembali ke Kolam. Namun, mas D tetap keukeuh di pinggir kolam.

"Yuk udah mas, kita siap2 pulang" ajak maman pada mas D yang masih berusaha masuk kolam. " mas, hitungan kelima Maman, mas D kesini ya?" pinta maman dan menunggu di samping Pintu. "Satu.          Dua" maman mulai menghitung "tiga" mas D menjawab dari kejauhan. Sontak membuat maman dan Buyut terkejut. "Wee..wis ngerti ongko" ucap Buyut tersenyum bangga.

Mas D dengan langkah enggannya berjalan ke arah maman serasa berucap "Fish fish" sambil menunggu hitungan kelima maman lengkap. Tepat disaat akan mengucapkan hitungan kelima mas D sudah berlari mendahului maman ke arah Mobil sambil sebelumnya menggelitik telinga maman. Alhasil mamanpun berlari untuk mengejar mas D.

Kamis, 27 Juli 2017

Warna Warni

"Girin" teriak mas D lantang saat melihat kelinci berwarna hijau di layar laptop Maman yang sedang dites oleh Teknisi.

Maman, Eyank dan mas Heri nama teknisinya spontan langsung melihat ke layar. "Wee mas D keren, iya itu Green" lanjut maman masih dengan perasaan terkejut.

"Blue" lanjut mas D lebih semangat ketika kelinci biru masuk ke layar. "Red...Ais...brown" teriakan mas D berlanjutan saat beberapa kelinci lari- lari melompat lompat muncul dan menari bersama. Tak mau kalah mas D pun ikut berdiri dan menari mengikuti gerakan kelinci di layar.

Maman masih tercengang dan berpikir kapan mas D belajar warna?. Maman pun sadar jika selama ini mas D menyerap informasi warna dan bentuk hanya dari menonton Youtube, atau mendengarkan ketika kami berbicara.

Daya serap mas D sangat bagus, maman berencana besok pagi akan bermain sortir warna dan bentuk hadiah dari tante Memi saat Ultah dulu

Rabu, 26 Juli 2017

Mau yang Besar

Sore itu maman merebus jagung untuk camilan. Mas D semangat 45 untuk turut menyantapnya. "Ma mau mau mau" ujar khas mas D ketika menginginkan sesuatu. "Boleh" jawab maman seraya memotong jagung menjadi dua. Karena asal potong, potongan jagungnya satu kecil dan satu lagi besar. Maman memberikan potongan yang kecil pada mas D. Diterima dengan senang hati oleh mas D. 10 menit mas D menikmati jagungnya. Tiba- tiba, " ma, mau mau mau" mas D meminta tukar jagungnya. " lho punya mas D dihabiskan dulu" ujar maman seraya menjauhkan jagungnya dari gapaian tangan mas D.

" itu...." lanjut mas D sambil berusaha meraih jagung maman. " ini punya mas D, anak Kecil jagungnya lebih kecil punya maman besar soalnya maman sudah dewasa. Kalau punya mas D sudah habis, boleh ambil punya maman" lanjut Maman dan mengembalikan jagung kecil pada mas D. mas D langsung menyergap jagung kecil tadi.

Tidak sampai 5menit, mas D kembali meminta jagung maman. Kali ini tinggal sederet saja jagung mas D. Dan maman mengijinkan.

Selasa, 25 Juli 2017

4 Permainan

Sore tadi maman dan mas D berjalan- jalan ke mall. Pilihannya jatuh pada Jwalk. Setelah melintasi kota Jogja sampailah mereka di Mall Favorit. Sejak mas D belajar jalan hingga saat ini sdh bisa berlari mall inilah pilihannya. Selain karena masih selalu sepi juga tempatnya yang luaas.

Setelah memarkir motor dan melepaskan mas D dari kursi boncengannya. Mas D dan Maman berjalan menuju Lift. Ini merupakan kali pertama mas D naik Lift tanpa digendong. Setelah memencet tanda naik di sisi luar Lift. Mengisi keluangan waktu menunggu lift, Maman menjelaskan pada mas D Arti 3...2...1.....B1. Bahkan maman juga menjelaskan jika penamaan lantai berbeda tergantung menurut apa, Amerika atau Eropa.

Sampailah mereka dilantai 3, lantai tujuan. Maman dan mas D bergegas menuju kasir u membeli kartu. "Mba minta Nominal terkecil ya?" pinta maman pada kasir. " 12rb ya bu" jawab mba Kasir "okey, oiya berapa kali main ya mba? " tanya maman kemudian "empat kali bu" jawab mba Kasir lagi.

"Mas, kita hanya bisa main 4 permainan, setelah selesai kita pulang ya?" jelas maman pada mas D yang sdh berlali ke arah mainan.

Hampir satu jam mereka disana, tepat di saat mainan ketiga diselesaikan, mas D justru berputar kesana kemari, seolah sedang mempertimbangkan mainan mana yang terakhir akan dimainkan. Setengah jam lebih mas D berputar, memegang dan menaiki (tanpa gesek kartu). Hingga pilihan jatuh pada permainan Simulasi menerbangkan pesawat.

Dalam sepuluh menit, permainan pun berakhir, mas D menggandeng tangan maman dan mengajak berjalan ke arah Lift. Hoho...rupanya mas D ingat, jika hanya bisa bermain 4kali. Dan tepat setelah permainan keempatnya mas D tanpa ba bi bu menggandeng maman mengajak pulang. Padahaal kan maman juga pengen main, tadi ngisi Saldonya bukan 12rb tapi 50rb. Sebenarnya 4x mas D dan 4x maman. Tapi ternyata...mas D lebih Cerdas sehingga maman tak sempat lagi untuk bermain.

Senin, 24 Juli 2017

Cheese stick batch#4

Pagi itu Maman dan mas D kembali membuat cheese stick untuk yang kesekian kali. Mas D sangat suka cheese stick terlebih yang ngejuuuu banget.

Kalau sebelumnya mas D hanya bantu Giling, kali ini mas D yang bantu maman nimbang bahan. Apa mungkin usia 15 bln bisa? Pasti pada bertanya- tanya kan? Ternyata bisa lho, dengan diarahkan tentunya.

Maman menurunkan beberapa toples. Toples tepung terigu, tapioka, gula, garam dan toples parutan keju. Mas D memulai menimbang tepung terigu sebanyak 120g. Maman menunjukkan pada mas D, "mas ini angka 120g (sambil menunjuk angka 120g ditimbangan) jadi, nanti mas D nambahin tepungnya sampai diangka ini ya, kalau belum diangka ini tidak berhenti" ujar maman memberi arahan. Mas D hanya mengangguk dan mulai beraksi.

"Ma, dah" lanjut mas D. Maman memeriksa hasil timbangan mas D, wow...luar biasa tepat diangka yang tadi ditunjuk maman. " kereen, mas D pintar" jawab maman. Mas D lalu bertepuk tangan tanda sukses. Salah satu Bahasa kasih mas D adalah incourage, sehingga mas D akan tambah semangat melakukan segala sesuatu ketika mendapat pujian atau tepuk tangan.

Pagi itu maman dan mas D berhasil menyelesaikan cheese stick lebih cepat dari waktu biasanya.

Minggu, 23 Juli 2017

Truck and Car

Mas D sedang menyukai beberapa jenis kendaraan salah satunya adalah Truck. Maman memanfaatkan hal ini untuk mengurangi kebosanan mas D selama perjalanan ke luar kota.

"Mas, kita hitung yuk berapa Jumlah Truck dan Car yang kita lewati" ajak maman saat mas D mulai gelisah di atas Carseatnya. "Truck.." mas D menunjuk keluar jendela saat ada truk melintas disamping mobil. "Satu.." lanjut maman. "Car.." teriak mas D kemudian saat satu mobil merek Ertiga melewati mereka. "Satu.." ujar maman lagi. Mas D tiba- tiba menatap maman penuh keheranan. Maman menangkap keheranan diwajah mas D dan kemudian "iya mas, satu kan tadi truk, yang barusan car. Nanti kalau ketemu truk lagi baru hitungannya dua" maman menjelaskan yang diikuti anggukan tanda mengerti mas D. Berhitung Mobil dan truck terus berlangsung hingga mereka hampir sampai di kota tujuan.

Jumat, 21 Juli 2017

Kambing dan Tikus

"Mbek....mbeek..." suara mas D menirukan suara kambing. Mas D berjalan kearah Maman sembari membawa buku cerita dan bersuara menirukan kambing.

"Mas D mau dibacakan buku cerita?" tanya maman. "No....no....no...." jawab mas D. Maman bingung, tidak mengerti keinginan mas D. Mas D mulai menunjuk- nunjuk kambingnya seraya menghitung "satu...dua Ga..." hitungan satu sampai tiga terus diulang pada semua gambar kambing yang ada. Aha Maman paham sekarang, mas D lagi minta untuk menghitung Kambing.

Mas D memegangi jari telunjuk maman dan mengarahkannya pada gambar kambing dan meminta maman mulai menghitung. "Satu ...dua....tiga....empat...Dst tiga belas. Kambingnya ada 13 mas" lanjut maman.
Mas D senyum kemenangan, selanjutnya berjalan ke lemari dan mengambil buku "dut...ko" ucap Mas D sambil berusaha meraih buku Tiko dan Tidut. Segera mas D membuka halaman demi halaman dan akhirnya menemukan halaman berisi beberapa gambar Tikus yang sedang bersembunyi. Lagi mas D menghitung sambil menunjuk pada tikus, dan dengan tatapan matanya mas D meminta agar Maman melanjutkan hitungannya.

Hari itu Maman dan mas D berhasil menghitung Kambing dan Tikus.

Kamis, 20 Juli 2017

Brosur Day care

Sepulang sepedaan pagi, Maman dan mas D menemukan brosur iklan Daycare. Maman membacakan brosur untuk mas D. Sambil menunjuk ke jadwal maman menceritakan tentang kegiatan selama di Daycare. Maman juga menjelaskan bahwa total waktu di Daycare adalah 8 jam, dan itu berarti mas D tidak akan ketemu maman selama itu. Maman iseng2 bertanya "mas D mau ikut sekolah di Daycare?". " No No" jawab mas D diikuti gerakan tangan melarang.

Maman berpindah ke halaman Biaya, "pendaftaran Rp. 1.500.000. Waa mahal banget. Kalau buat beli kereta atau Wuwu (sebutan mas D untuk Ambulan) bisa dapat 30.000 kereta atau Wuwu" seloroh Maman. "mau...mau...wuwu wuwu" jawab mas D sambil berlari ke dalam rumah.

Batas Waktu

" main air yuk mas D" ajak Maman pada mas D yang tengah asyik bermain alat tukang. Mas D tidak langsung beranjak ke kamar mandi namun masih nyuekin ajakan maman.
Alhasil maman memberi batas waktu untuk mas D agar air diember tidak keburu dingin, karena air panasnya sdh dicampur air dingin dari Keran.

"Oke mas D, lima menit lagi ya mainnya" ujar maman seraya melanjutkan kembali kegiatannya. Saat waktu berkurang semenit maman memberi tahu mas D " 4 menit lagi ya mas". Maman mulai menghitung mundur waktu mas D. Belum sempat maman mengucap satu menit lagi, mas D sudah berjalan ke kamar mandi sambil berusaha melepaskan celananya.

Maman baru tahu jika ternyata selama ini maman dan mas D sudah belajar matematika Logis,  Belajar tentang Waktu. Maman sudah mulai mengenalkan waktu pada mas D, saat mas D berusia 3bln. Saat itu mas D tidak mau keluar dari kolam renangnya. Maman berkata pada mas D jika mas D boleh berenang hanya 15 menit, sambil menunjukkan arti 15 menit adalah saat jarum panjang jam berada diangka 9.

Jika sebelumnya sangat susah membujuk mas D untuk keluar dari kolam, sejak maman mengatakan tentang batas waktu, hampir setiap berenang saat batas waktunya hampir habis, mas D sudah berteriak minta diangkat.

Minggu, 16 Juli 2017

Membaca itu...

Game level 5  mengajak kita berkonsekuen untuk selalu membaca setiap harinya. Kali ini membaca adalah membaca buku,, bukan membaca segala hal di sekitar kita seperti wahyu yang diturunkan pertama kali pada Rasul "Iqra" atau yang selalu diingatkan oleh DEra setiap saat.

Game level ini menginfokan juga jika membacakan buku pada ananda yang belum bisa membaca, boleh sambil berlari, berlompatan, tak harus duduk tenang di pangkuan. Membaca juga bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja, tidak harus saat menjelang tidur.

Senin, 19 Juni 2017

Mas D

Mas D bangun pukul 02.30. Setelah membuka pintu kamar dan menyadari tak ada seorang pun mas D masuk kembali ke dalam kamar dan bergegas membangunkan maman dan DEra.

Setelah meneguk air putihnya, mas D berjalan ke ruang belajar. Lima menit kira2 mas D disana, kemudian keluar membawa buku ensiklopedi.

Maman dan DEra masih tengah mengantuk ketika melihat mas D berjalan terhuyung menuju kamar Kakung dan Eyank.
"Duk...duk..." mas D menggebrak pintu membangunkan Eyank dan Kakung.
Setelah pintu dibuka "ayo..." mas D mengajak Eyank dan kakung duduk di ruang keluarga, bergabung bersama maman dan DEra.

Setelah semua berkumpul, mas D lantas membuka ensiklopedinya. "Mbeeek...." mas D menirukan suara kambing. Mas D melompat dan berseru " grrr...." mengikuti suara kuda. Ulah mas D membuat semua yang masih loading tertawa.

Pagi ini mas D membaca ensiklopedi dengan mengikuti suara suara hewan yang ada di buku.

Minggu, 18 Juni 2017

Mas D membaca

Kembali lagi acara baca keluarga, formasi lengkap kali ini. Maman, DEra, mas D Eyang kakung dan putri. Namun yang berbeda mas D yang bacakan buku untuk kami berempat.

Mas D mulai membuka lembar pertama bukunya, seperti kebiasaan Maman jika membaca selalu dimulai dengan baca Judul, pengarang dan Editor pun dengan mas D ikut membaca dimulai dari judul sampai Editor.

Bukan Usia 14 bln yang sdh mahir membaca mas D melainkan anak yang sangat kreatif. Buku diberi judul " Ajah Num (Gajah Minum)", sementara nama pengarang dan Editor diisi oleh Papa dan Eya (DEra). Lembar pertama dibuka dan dimulailah cerita mas D. Dengan gumaman yang tidak dimengerti oleh semuanya mas D tampak kesal dan kemudian bertanya " apa?...apa?.." sontak tawa yang ditahan pun terlepas juga. Mas D semakin kesal, kemudian maman mewakili semuanya meminta maaf " maaf mas, janji deh ga ketawa lagi bisa tlg diteruskan ceritanya" ucap Maman. Mas D tersenyum dan kembali melanjutkan membaca.

Kali Ini Maman jadi tokohnya " M andi, kali (maman mandi di kali), Yank num ai mbek (Eyang Putri minum air dengan kambing)" hmm...kalau dipikir dimana Gajah tadi ya? Trus bagaimna bisa Gajah dan Monyet menjadi Maman dan Eyank?

Ya...begitulah anak kreatif berimajinasi.

Malam nanti mas D akan membacakan buku lagi sebelum tidur. Mas D berhenti membaca sambil berkata "kenyang" yang menurut mas D artinya sudah selesai.

Acara baca buku kami akhiri dengan tepuk tangan riuh,, mengingat mas D berbahasa kasih Kata pendukung.

Jumat, 16 Juni 2017

Mojok di Masjid

Pagi Ini selepas Sahur maman memanfaatkan waktu untuk kembali beristirahat. Acara baca bersama pun ditiadakan namun maman dan DEra sama2 berkomitmen tetap akan membaca.

Setelah melepas DEra pergi mengajar, maman dan mas D berjalan pagi belanja pengalaman keliling kampung. Tujuan utama mas D sebenarnya bisa di tebak, ke Masjid, tapi ngapainnya itu yang ga tertebak.

Sesampai di masjid mas D naik ke Serambi dan berjalan menuju rak buku yang ada di Pojokkan. Mas D Asyik memilih buku yang ingin dibaca saat maman tengah asyik ngobrol dengan penjaga Masjid, pak Has.

"Ma...ni" panggil mas D pada maman dari kejauhan. Maman berpamitan dan segera berjalan ke arah mas D. Mas D menyodorkan buku yang berjudul kisah- kisah Sahabat Nabi. Maman membuka buku lembar demi lembar, ternyata ga ada gambarnya. Maman berpikir, bagaimana bisa mas D tertarik buku ini? Namun karena mas D menjawil agar maman segera membaca, maman pun membacakan untuk mas D.

Belum juga sehalaman selesai dibaca mas D sudah berlari masuk ke dalam masjid. Maman mengikuti seraya terus membacakan kisah tadi. Maman teringat bahwa bu Septipun pernah membaca sambip berlari- lari untuk putranya yang kinestetik. Seru juga nich pikir maman dan ternyata mas D menyimak lho apa- apa yang dibacakan maman.

Maman KO

Hari ke 9, acara baca bersama tak bisa dilaksanakan karena maman sakit. Dengan sakitnya Maman otomatis DEra sibuk menjaga mas D. Meskipun begitu DEra dan mas D tetap ada acara baca berdua, hanya maman aja yang teler dan baru bangun setelah adzan Dzuhur berkumandang.

Kamis, 15 Juni 2017

Istirahat yang banyak ya mas D

Hari ini semestinya merupakan hari belanja buku ( hari Maman terima bonus dari Amway) Maman dan mas D. Namun karena badan mas D yang sedang tidak enak maka mas D memilih tidur sejak dimulai waktu imsak hingga setelah Ashar (Wow panjang banget ya bobonya mas D). Alhasil acara baca buku bareng ditunda dulu. Namun karena baca buku sudah seperti kebutuhan mas D, maka setelah buka sambil menunggu waktu Isya Tiba mas D meminta maman untuk membacakan salah satu buku baru kiriman tante yang berjudul " aku bisa merapikan Mainanku sendiri ". Hanya bertahan kurang dari 5menit, Mas D pun mengajak maman ke kamar dan tidur malam.

Selasa, 13 Juni 2017

Kiriman dari Tante

Pagi ini mas D membuka kiriman hadiah dari Tante di sebrang, begitu di buka ternyata isinya adalah....Buku Cerita Fabel. Binar mata mas D mengatakan betapa bahagianya mas D. Dibuka dengan tidak sabarlah plastik kedua bukunya. Mas D kemudian berjalan membawa kedua buku ke arah Maman yang tengah membaca say yes to your potential. Tanpa kata pembuka, mas D mengambil buku yang ada ditangan Maman dan menggantikan dengan buku yang dibawanya.
"Aca Ni Nyet..." pinta mas D agar maman membacakan buku Monyet dan Jala.

Maman membacakan, namun karena mungkin gambar kurang menarik mas D sama sekali tidak tertarik melihat isi buku. Jika biasanya mas D dan Maman akan tidur bersampingan saat acara baca buku, kali ini mas D memilih bermain sendiri. Namun, saat Maman berhenti membacakan mas D protes dan berkata "yus..." yang berarti teruus. Maman pun melanjutkan membaca.

DEra? DEra memilih tidur sepulang dari Jamaah Subuh. DEra kecapekkan pindahan kantor kemarin siang. Namun DEra berjanji akan meluangkan waktu untuk membaca siang nanti dan laporan agar pohon literasinya bisa di isi.

Eyank dan Kakung pagi tadi turut membaca, bukan buku biasa tapi, melainkan buku yang memuat perintah membaca "Iqra".

Senin, 12 Juni 2017

Semuanyaaa

Pagi ini tak hanya anggota DHF yang membaca saat Family Reading Time. Tapi semua anggota rumah, termasuk Eyank dan kakung. Soo pagi ini bukan lagi DHF's Family Reading Time melainkan Saparyono's family reading Time.

Menurut Eyank dan kakung, seru juga acara Family reading Time ini, jadi mengkhususkan sedikit waktu untuk membaca. Kakung emang sukaa buku dan hobby membaca. Lain hal dengan eyank hanya membaca buku yang dibutuhkan, maklum lah...masih bekerja.

Horee Pohon Literasi nambah dua mulai sekarang

Minggu, 11 Juni 2017

Tanggung Jawab adalah....

Judul buku yang sedang dibaca mas D adalah Tiko dan Tidut. Boardbook keluaran pelangi Mizan yang gemar digigit mas D. Setelah membolak- balik halaman mas D merasa bosan, dibacakan pun enggan. Akhirnya mas D berjalan kembali ke pojok buku, mengambil satu buku dan membawanya ke Maman. " Aca ni.." ucap mas D. Maman tersenyum, kemudian melirik judul buku yang dibawa mas D " Balita bertanya, Anda menjawab" hoho...lumayan ga ringan juga nich buku, pikir maman. Maman aja belum lulus- lulus baca bukunya.
Maman melirik DEra yang tengah asyik dengan Tipping Point, kemudian tersenyum yang dibalas senyum DEra.

Akhirnya setelah agak lama, maman memutuskan untuk tetap membacakan buku itu. Mas D mendengarkan dengan penuh perhatian, kadang mengangguk kadang pula geleng- geleng. Maman menduga mas D menggeleng tanda belum mengerti dan jika itu terjadi maman kemudian mengulangi kalimat yang dibacanya dengan bahasa yang dipahami mas D. Hampir dua Bab mas D bosan, berjalan ke arah kamar dan menarik boardbook lainnya dari Jendela.

Menurut DEra tanpa direncanakan ternyata maman sedang menjelaskan arti tanggung Jawab pada mas D hanya dengan membacakan buku. DEra dan Maman percaya bahwa pagi itu mas D dan maman sama- sama belajar hal baru tentang makna Tanggung Jawab.

Membaca apa saja dimana saja

Hari Minggu, hari yang luar biasa padat untuk keluarga Diamond Heart. Acara baca buku bersama tidak dilakukan dirumah namun dilakukan di rumah budaya Siliran sambil menunggu waktu berbuka.

Pas Sekali saat itu ada pertemuan komunitas Buku Bagi NTT (BBNTT), sebuah komunitas yang bertujuan memgumpulkan buku dan membaginya untuk saudara- saudara kita di NTT. Melihat tumpukan buku di tengah ruangan, mas D serta merta berjalan fokus menuju tumpukan buku. Tanpa meminta ijin empunya, mas D mengambil komik dan langsung duduk di lantai untuk membolak balik komik tersebut. Tiba- tiba mas D teriak dan tertawa ketika melihat gambar salah satu tokoh terjengkang. Sontak saja hal itu langsung membuat mas D menjadi pusat perhatian seluruh anggota komunitas. " waa adek sedang baca buku ya, Buku apa yang di baca?" tanya salah satu pengurus mas D menjawab dengan singkat tanpa melihat pemilik suara " ni.." sambil menunjuk ke komik di tangannya. Seorang laki- laki datang mendekat, niatnya mau ambil gambar mas D, namun tetiba mas D menyerahkan buku komik yang dibawa sambil berkata " aca...". Hoho...ternyata bukan mengembalikan komiknya tetapi meminta si Mas untuk membacakan bukunya.

Dengan senang hati si Mas yang akhirnya diketahui bernama Andre, membacakan komik untuk mas D. Mas D memperhatikan dengan seksama saat mas Andre mempraktekkan gambar halaman demi Halaman.

DEra dan Maman memperhatikan dari kejauhan sambil mencuri kesempatan untuk membaca bukunya masing- masing. Mumpung ada yang Momong mas D.

Toto Chan, boleh juga Man

Selesai mencuci piring untuk sahur maman menyusul DEra dan mas D diruang tamu yang tengah menunggu untuk memulai Family Reading Time. Maman datang kesana membawa buku Toto Chan yang sudah dibeli beberapa bulan silam namun belum selesai dibaca karena teralihkan buku lain yang dianggap prioritas.

DEra masih setia dengan buka Outliernya Malcolm Gadwell. Sementara mas D kali ini tertarik buku 99 Asmaul Husna yang penuh gambar berwarna.

Sesuai kesepakatan, waktu yang akan dihabiskan untuk Family Reading Time adalah 30 menit setiap harinya. Seperti hari sebelumnya, 10 menit pertama masih membaca bukunya masing- masing. Namun beberapa menit kemudian mas D minta DEra untuk dibacakan. DEra membaca buku Asmaul Husna dengan penuh semangat dan imajinatif sehingga mas D bersemangat mendengarkan dan sesekali tertawa jika DEra memceritakan kisah berkaitan dengan Asmaul Husna.

Adzan berkumandang, DEra segera bersiap- siap berjamaah ke Masjid, sehingga baca bukupun harus berhenti. Biasanya mas D akan meminta maman untuk melanjutkan namun karena melihat maman Asyik dan sesekali tertawa, mas D tertarik bergabung dengan buku maman. Alhasil maman membaca buku Toto Chan dengan suara sedikit lebih Keras. Eyank yang ternyata menyimak dari Kamar keluar dan bertanya " buku apa? Kok bagus?"
Maman pun memberi tahu Eyang bahwa buku yang dibacanya adalah Toto Chan, kisah tentang seorang anak yang bersekolah ditempat yang tidak Biasa.

Kuatkanlah Akarnya, agar batang yang tumbuh itu gemuk dan sehat

Pagi ini hari pertama Reading Family time. Selepas Sahur sambil menunggu adzan Subuh itulah waktu yang telah disepakati Diamond Heart Family (DHF) untuk melaksanakan Reading Family Time.

Mas D memilih buku ensiklopedi mengenal organ tubuh. DEra memilih buku Outlier dan maman memilih buku Bunda Sayangnya IIP. 10 menit pertama mas D asyik membaca bukunya sambil bersenandung. Namun, menit berikutnya mas D meminta maman untuk membaca eh menceritakan lebih tepatnya buku organ tubuh.

Halaman yang dipilih mas D juga sesuka hatinya,, lompat sana lompat sini.

Jika biasanya DHF memiliki kebiasaan membaca buku hanya 15 menit, hari kedua tantangan, waktu bertambah kurang lebih menjadi 25 menit plus interupsi interupsinya. Jika ingin pohon itu tumbuh subur tentunya setiap hari harus menghabiskan satu buku, padahal bukan itu tujuan DHF, menghabiskan buku sebanyak- banyaknya melainkan melatih para anggotanya untuk mau membaca. Menurut DEra pohon Literasi itu harus kuat dulu diakarnya, bukan tumbuh banyak cabang namun kurus kurus.

Hmm....jadi mikir deh Maman. Visinya DEra sama ga ya dengan Visi dari IIP?

Kamis, 08 Juni 2017

Hari pertama Game Level Lima

Hari pertama game level 5 rencananya adalah menyiapkan pohon literasi masing- masing. Namun apa mau dikata, semua sudah kecapean. Tahapannya baru sampai pada memilih warna calon pohon. DEra memilih Hijau, mas D Orange dan Maman memilih warna Merah.

Sebenarnya membaca buku dalam Diamond Heart Family (DHF) bukan suatu hal yang baru, mengingat DHF punya nilai membaca buku 15" setiap hari. Namun, karena adanya tantangan dari kuliah Bunda Sayang Maman maka acara membaca lebih terkondisi. Terutama soal Family Reading Time (FRT). Besok pagi baru akan dimulai Family Reading Timenya. Sementara hari ini masih membaca seluang waktu masing- masing.

Dalam DHF mas D adalah yang paling banyak dibacakan buku atau membacakan buku. Karena bisa dikatakan per 1 jam mas D akan berjalan mengambil dan membawa buku aneka judul. Hari ini saja mas D sudah dibacakan 3 judul buku dan satu judul buku yang dibacanya sendiri ( bayangkan saja usia 13 Mo membaca, hebooooh suaranya).

Hmm...jadi ga sabar melihat Family Reading Time besok pagi dan seterusnya (jika memungkinkan).

Minggu, 23 April 2017

Terima bongkar, terima pasang juga donk

Kompor gas dirumah tiba- tiba mati. Eyang putri berinisiatif untuk menelpon tukang servisnya, namun kakung menghentikan. Kakung berniat untuk mencoba menyervis sendiri kompornya.

Kakung mulai melepasi selang gas dari kompornya. Tak disadari oleh kakung ternyata mas D memperhatikan dari kejauhan. Mas D tersenyum gembira melihat kakung akan mulai utik lagi. Utik ini sebutan kami untuk kegiatan apapun yang membutuhkan keterampilan dan gerak.

Mas D mengikuti kakung dari belakang, dengan ditetah maman mas D ikut ke teras depan. Mas D melihat dengan seksama alat apa aja yang dibawa kakung. Tetiba mas D minta ditetah untuk masuk ke dalam. Maman nurut saja diminta netah ke dalam,
Sesampai di dalam rumah, mas D berjalan menuju keranjang mainannya. Mas D jongkok dan mulai mengambil beberapa mainan. Setelah selesai mengambil mainan mas D meminta ditetah kembali ke teras sbil membawa mainannya.

Setiba di teras mas D meletakkan mainannya yang ternyata olala....purwarupa alat- alat kakung. Purwarupa alat- alat tukang ini dibelikan maman di pasar Beringharjo beberapa waktu lalu.

Mas D sengaja memilih mainannya hanya yang sama dengan alat yang dibawa kakung. Mas D tersenyum dan kemudian mulai ikut mengutak- atik kompor dihadapannya. Kakung memutar baut di kompor dan mas D mengikutinya dengan memutar baut yang ada tepat didepannya. Bahkan ketika Kakung meminyaki kompor dengan kuas, mas D pun ikut melakukannya.

Satu jam adalah waktu yang dihabiskan oleh kakung dan mas D untuk memperbaiki kompor maman hingga menyala biru. Makasih mas D dan kakung akhirnya kompor maman nyala lagi. Dan keduanya mendapat hadiah teh manis dari Eyang. Masih dengan mengikuti gaya kakung, mas D menyeruput teh hangat digelasnya. Hmm....enak,, segar.

#Tantangan10Hari
#Tantanganharike4
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Sabtu, 22 April 2017

Ngepel

Siang ini mas D membantu kakung yang sedang ngepel lantai teras karena hujan deras pagi tadi.

Lama mas D mengamati kakung yang sedang mengepel dari balik pintu kaca. Maman memang belum mengijnkan mas D untuk ketempat kakung, karena masih licin dan maman takut mas D akan terpleset.

Setelah dirasa cukup kering, maman membukakan pintu untuk mas D. Serta merta mas D merangkak ke arah kakung. Eh bukan ke kakung sebenarnya,, tapi ke arah alat pel. Ga pakai dikomando mas D mengambil alat pel dan mulai mengepel lantai maju mundur, serius dan fokus tapi,, tetaap saat ada kamera hape mendekat langsung "action".

#Tantangan10Hari
#Harike3
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP
#belajarapahariini

Jumat, 21 April 2017

Reaksi mas D

Siang itu, maman dan kakung mengajak mas D berjalan- jalan ke sebuah tempat pemrosesan kertas daur ulang. Rencananya akan survei untuk nanti hari Sabtu menjual buku- buku dan kumpulan beberapa jurnal yang sudah tidak dipakai.

Berbekal arahan mba Gita Perwita Sari (baca: GPS) kami berangkat. Sesampai disana kami sungguh terkejut. Betapa besar lokasinya pemrosesan kertas ini. Keterkejutan kami dimulai dengan adanya kebun binatang mini di halaman depan. Ada beberapa Rusa dikandangkan disana, juga burung. Saat menunjukkan pada mas D tentang keberadaan Rusa, mas D seolah tak merespon. Selidik punya selidik ternyata mas D lebih tertarik pada air yang mengalir di selokannya.

Perjalanan kami lanjutkan, motor terus melaju ke halaman belakang hingga tibalah kami di sebuah halaman belakang yang telah disulap menjadi tempat pemrosesan kertas. Suara kencang Musik di lokasi serta merta membuat mas D bergoyang gembira. Masih dengan kebingungan "ini dimana" namun tak menyurutkan goyangan mas D yang kemudian diikuti putaran tangannya.

Musik dari speaker berhenti mas D pun turut berhenti bergoyang dan kemudian mulai memperhatikan sekelilingnya. Mas D menunjuk- nunjuk dua buah truk yang besar, tak lupa mas D pun menunjuk- nunjuk Forklift yang berjalan mondar- mandir melalui kami. Satu truk pergi meninggalkan kami, alhasil pandangan kami akan tempat tersebut menjadi lebih luas. Mas D mulai melihat sekelilingnya yang ternyata tak hanya ada truk dan Forklift tapi juga puluhan orang yang tengah bekerja menyobek dan memilah kertas.

Mas D menujuk ke arah kerumunan orang seraya berkata " tah.. Tah..." yang artinya tetah. Saya menetah mas D mengikuti arah kakinya melangkah. Benar saja tebakan saya,, mas D menghampiri beberapa karyawan dan menyapa " mbak..." tak lupa senyum manisnya dan membuat para mbak disana gemes melihatnya. Setelah duduk jongkok agak lama mas D serta merta mengambil kertas, sepertinya mau ikutan nyobek, tapi karena takut megganggu saya ajaklah mas D untuk ke arah yang lain.

" na...na" tunjuk mas D ke arah sebuah mesin besar pemotong kertas. Saya jelaskan jika itu adalah mesin pemotong kertas dan sebaiknya anak kecil tidak mendekat karena berbahaya. Mas D mengerti kemudian kembali perhatiannya pada truk besar yang sedang memuat muatan. Penuh konsentrasi mas D melihat- lihat truk besar itu dari kejauhan. Tiba- tiba mas D menarik tangan saya dan berjalan ke arah Forklift berhenti. Setiba di dekat Forklift mas D meminta bantuan saya untuk bisa naik, karena saat itu mulai jam istirahat siang Forkliftpun tidak dipakai lagi dan saya berani menaikkan mas D kesana. Setelah berhasil duduk dan memegang setiran di Forklift, mas D tampaak puas. Mulai menggerak- gerakkan porsneling dan beberapa tuas disekitarnya. Tiga puluh menit lebih mas D mengobservasi  makhluk besi itu, kemudian kakung datang dari arah kantor dan mengajak kami pulang.

#Tantangan10Hari
#Tantanganharike2
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP
#belajarapahariini

Kamis, 20 April 2017

Hadiah Ultah

" pakeeet" teriak kurir dari luar pagar. Maman yang sedari pagar memang menunggu paket bergegas lari ke gerbang.
Paket itu ditunggu- tunggu maman karena merupakan hadiah Ulang tahun mas D yang pertama dari om dan Tante di London.

Setelah heboh membuka paketnya (ini kebiasaan maman dan mas D kalau terima paket,, maklum maman Shopaholic Olshop) akhirnya muncullah kotak sorting untuk mas D. Tanpa dikomando mas D langsung merebut kotak yang terbuat dari kayu itu dan mengekplorasinya. Hal pertama yang dilakukan mas D saat eksplorasi adalah menggigit/ memasukkan ke mulut semua benda yang baru ditemuinya,, maklum begitulah cara mas D mengenali eh ga cuma mas D dink,, semua bayi juga begitu.

Setelah puas menggigit plus mengicip satu demi satu,, mas D mulai memasukkan mainannya ke dalam kotak melalui lubang. Karena judulnya Sorting box,, mestinya mainan dimasukkan ke Box mengikuti bentuknya. Tapii....saking cerdasnya mas D semua mainan masuk kotak melalui satu lubang yaitu lubang palang. Seakan tak ingin mendengar ucapan maman, mas D dengan senyum kemenangannya tetap cuek memasukkan mainan melalui satu lubang yang sama tidak mengikuti bentuk dan warnanya.

#Tantangan10Hari
#Tantanganhari1
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP
#belajarapahariini

Jumat, 14 April 2017

Aliran Rasa

Banyak teman sdh pada bosen dengan tantangan ini. Eh lebih tepatnya bingung mau ngapain lagi.

Lho kenapa bingung bukannya tiap hari emang beraktivitas ya? Tinggal diberi makna aja kan.

Buat kami tantangan kali ini seru, karena sebenarnya semua ngalir aja ngikut maunya ananda. Kami khwatir jika terlalu dirancang detail nanti jatuhnya penjejalan. Akhirnya kami sepakat ikuti saja maunya ananda.

Nah saat nulis cerita itulah kami belajar lagi, belajar memaknai kegiatannya. Kami menjadi sadar penuh ketika menulis dan melihat betapa luar biasa proses game level 3 ini. Perubahan dari hari- ke hari tampak jelas di tulisan yang dibuat. Tulisan itu juga sebagai evaluasi kami saat membersamai ananda.

Hari ini mas D berusia tepat 1 tahun. Semoga kami bisa terus mengikat makna dan belajar seiring dengan membersamainya

Sabtu, 08 April 2017

Aha tempat Cucian

Kegiatan pagi mas D diawali dengan minum teh bersama Eyang dan kakung. Maman masih belum bisa bangun dari tempat tidur. Kegiatan bermainpun digantikan oleh kakung dan Eyang. Sementara DEra sedang sibuk mengepak barang untuk di bawa ke Balikpapan. DEra akan roadshow memutar film perdananya yang berjudul meniti 20 hari.

Kakung dan Mas D mengawali kegiatan dengan berjalan- jalan pagi, karena mas D ga mau pakai push Walker maka kakung mentetahnya. Dengan penuh semangat mas D menjelajah tempat cucian. Tempat cucian merupakan daerah terlarang. Diijinkan oleh maman kesana dengan beberapa syarat, antara lain; sdh bisa berjalan atau tidak merangkak dan syarat yang lain memakai sandal. Alhasil mas D pun mencari caranya agar bisa melihat hal apa yang selama ini disembunyikan maman di tempat cucian yang katanya kotor dan anak kecil tidak boleh kesana. Setelah membeli sandal pilihannya sendiri, setiap pagi mas D selalu minta dibantu untuk memakai sandalnya. Dan tiap kali pakai sandal mas D selalu mencari kesempatan untuk bisa bermain di beberapa daerah terlarang, salah satunya tempat cucian.

Berhasil juga mas D menjelajah tempat cucian, berbekal sandal dan tetah yang artinya tidak merangkak.

#TantanganHari17
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
#berkatEmiSol
#belajarapahariini

Jumat, 07 April 2017

Merawat dan menjaga Maman

Sejak tengah malam maman menggigil karena demam tinggi. 3 lapis selimut, kaos kaki, jaket tebal dan jilbab membalut maman. Bangun pagi hari mas D hanya melihat maman dengan diam tak berkedip. Sepertinya mas D berpikir makhluk apa ini?

Hari ini sebenarnya masih hari tantangan dikuliah bunda Sayang maman, namun sangat tidak memungkinkan untuk maman membersamai mas D, sementara kegiatan kudu tetap dilakukan. Maman dan DEra sepakat menjadikan kegiatan mas D merawat dan menjaga maman saat sakit sebagai proyek hari ini. Masih dengan wajah heran mas D melihat sosok yang terbalut berbagai kain dengan menunjuk- nunjuk.

DEra menjelaskan jika yang berada dibawah setumpuk kain itu adalah maman yang sedang sakit. Mas D diajak menyentuh badan maman yang tengah demam tinggi. Nampak kaget diwajah mas D saat menyentuh panas di dahi maman. Mas D perlahan menyentuh kembali dahi maman kali ini agak lama, sambil mengelus-elus.
DEra meminta mas D untuk ikut merawat dan menjaga maman yang dijawab anggukan kepala oleh mas D. Biasanya, bangun tidur mas D akan sesegera mungkin keluar dari kamar dan bermain di ruang tipi, hari ini mas D sangat betah dikamar menemani maman, sesekali memijat kepala atau kaki maman.

Mas D itu saangat pengertian, saat maman sakit mas D bisa diajak kerjasama, jika biasanya bangun tidur teriak-teriak menangis karena tidak ada orang. Siang itu mas D bangun tidur dan ga ada orang (maman dikamar mandi, DEra dan kakung jumatan di masjid) namun tidak menangis melainkan langsung duduk di kursi malasnya, dengan sebelumnya mengambil dot dari atas meja makan yang sdh disiapkan DEra sebelum berangkat.

Mas D berkata mau BAB, namun karena maman sedang pusing sekali, maman meminta mas D untuk BAB di pampers dulu (ini memang ga konsisten dengan ajaran kemandirian dulu) baru jika sdh selesai maman bilas di kamar mandi. Mas D menolak dengan alasan maman sakit nunggu eyang atau DEra aja nanti. Alhasil pampersnya malah bocor. Eonya tertinggal di kursi malas, setelah mas D meminta maaf, mas D setuju diajak ke kamar mandi dengan maman dan karena sdh belepotan ke seluruh badan, mamanpun berinisiatif untuk langsung memandikan mas D pakai air keran. Ditengah mandi, Eyang datang dan meneruskan yang dilakukan maman. Jika biasanya mas D ga mau dimandikan eyang ataupun dipakaikan baju, kali ini mas D menurut dan justru berteriak meminta maman kembali ke kamar untuk tidur.

Tibalah saat tidur malam, biasanya ritualnya mas D adalah naik turun tempat tidur dan berusaha mencari posisi ternyaman. Namun karena maman sedang sakit, mas D tidak melakukan ritualnya. Mas D langsung memilih tidur di kasur bawah. Maman sebenarnya kasian ama mas D, ketika melihat mas D ingin sekali tidur mojok bersama teman- temannya (baca : boneka) di atas, tapi maman ga akan kuat tidur dibawah karena sepreinya menyerap dingin. Maman menceritakan kegalauan maman terhadap hal itu. DEra pun mengajak bicara mas D. mas D mengerti hanya meminta agar teman-temannya pun ikut turun. Sebelum menjatuhkan diri di kasur mas D sempat mencium pipi maman. Waa....melayang maman dicium mas D mengingat mas D bahasa kasihnya bukan itu (suka risih dan marah kalau dicium).

#TantanganHari16
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
#belajarapahariini

Kompresor

Lagi, belanja pengalaman bersama maman dan mas D. Mas D selalu diberi kesempatan berjalan- jalan keluar rumah (halaman) ketika mendekati waktu mandi. Sore itu habis hujan lebat, carport ikut basah karena hujan disertai angin.

Pukul 15 namun suasana seperti pukul 18, gelap mendung menggelayuti awan. Maman dan mas D menjelajah halaman mumpung mobil eyang Putri belum datang.

Beberapa hari terakhir mas D sedang semangat belajar jalan, terlebih dengan sandal barunya kuning menyala. Rencana awal sich maman akan netah mas D di sepanjang gang kampung, timur ke barat, barat ke timur sdh cukup meneteskan keringat. Namun ketika berjalan ke arah pagar mas D berhenti, melepas tangan maman dan merangkak ke sebuah kompresor angin di pinggir carport.

Lumayan lama mas D mengutak atik sambil bertanya setiap apa yang dipegangnya. Maman jelas jawab dengan malu- malu,, jika tidak mengetahui bagian- bagiannya. Namun maman berjanji akan membantu mas D mencari tahu di google. Setelah puas bermain dengan roda kompresor mas D mengajak maman untuk masuk rumah. Setelah sampai di dalam rumah, mas D tampak sedang mencari sesuatu. Maman penasaran dan tak tahan juga untuk bertanya. Ternyata mas D mencari ponsel, untuk mencari kompresor.
Dengan penuh rasa ingin tahu mas D menunggu maman membuka chrome, kemudian merebut ponsel di tangan maman. Dipikirnya maman sdh menemukan ttg kompresor namun sayang ternyata maman belum menemukan. Dikembalikan ponsel pada maman dan mas D merangkak ke meja makan untuk mengambil gelas minumnya. Usai menyedot air putih dari gelasnya, mas D kembali menghampiri maman, "na?" tanya mas D masih menanti ttg kompresor.

Maman membaca keras- keras penjelasan tentang kompresor di sebuah situs. Mas D mengangguk- angguk tanda mengerti.

Pagi berikutnya, DEra tengah bercerita pada maman ttg sebuah situs kitabisa.com. DEra bercerita ttg perjuangan seorang yang lanjut usia menaiki sepedanya membawa peralatan tambal ban portable. DEra juga bercerita ttg seorang mahasiswa yang pernah mengalami ban kempes dan dibantu oleh bapak itu. Belum selesai DEra bercerita mas D minta ditetah keluar halaman, kemudian berjalan ke arah kompresor dan menunjuk- nunjuk sambil menunjuk ban motor DEra. Rupanya mas D mau memberi tahu DEra jika ban kempes dipompa pakai kompresor.  Hehe bayi usia 11 bln aja tau.

#TantanganHari15
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
#belanjapengalaman
#belajarapahariini

Rabu, 05 April 2017

Sandal baru

Sandal berwarna kuning menyala itulah sandal baru Mas D. Sandal ini dipilihnya sendiri di Pasar. Pagi itu mas D meminta kakung untuk mengambilkan sandal barunya di atas meja belajar.

Setelah membawa sandal baru di mulutnya mas D merangkak menghampiri maman untuk meminta dibantu memasang di kakinya. "Mas D mau kemana pakai sandal baru?" tanya maman sambil memasangkan sandal mas D. Mas D hanya menjawab dengan senyum manis dan penuh arti.
Setelah sandal terpasang, mas D memegang tangan maman dan hup berdiri kemudian minta di tetah.

Maman dan mas D berjalan- jalan mengitari desa. Dengan penuh semangat, mas D berjalan memakai sandal barunya meskipun hanya ditetah namun luar biasa, mas D dan maman berjalan hampir 1Km.

Peluh keringat mulai tampak dikeduanya, saat maman memutuskan untuk mengambil push Walker di rumah dan menggunakannya untuk menggantikan tetahan maman.

Mas D dan Maman kembali berjalan- jalan kali ini mas D mendorong push Walker nya dan diikuti maman dibelakangnya.

Setengah hari dihabiskan oleh mas D dan maman berkeliling kampung tak lupa menyapa orang yang dilalui dan mas D melambaikan tangan persis kayak selebritis.

#TantanganHari14
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
#belajarapahariini
#belajarjalan

Selasa, 04 April 2017

Pergi ke Pasar

Pergi ke Pasar merupakan salah satu agenda maman hari itu. Kakung takut ditinggali mas D, takut menangis mencari maman akhirnya mas D pun turut Serta.
Waa ini sajalah proyek keluarga hari ini, pikir maman.

Dengan mengendarai sepeda motor DEra, maman dan mas D meluncur ke Pasar. Di jalan maman bercerita pada mas D tentang pasar. Maman berkata jika nanti akan membelikan topi untuk mas D, karena topi mas D sudah kekecilan.

Sesampai di pasar, setelah mengistirahatkan Variono (panggilan untuk motor DEra). Maman dan mas D masuk ke toko aksesoris terbesar, berharap menemukan topi untuk mas D. Namun setelah keliling dikedua lantai tak juga ditemukan topi. Maman memutuskan untuk masuk ke dalam pasar saja, maman pernah melihat ada grosiran topi disana.

"Eh...eh..." tunjuk mas D pada sebuah kipas angin manual karakter Hello Kitty. "Waa iya, bagus ya mas? " jawab maman seraya mengambilkan untuk di coba mas D " tapi maaf ya mas, tujuan kita ke pasar kan mau beli plastik untuk kaos dan juga topi. Kalau mas D pengen beli itu lain kali ya, nanti mas D minta sama ALLAH dulu. Kalau diijinkan pasti nanti maman atau DEra belikan" mas D mengerti kemudian menyerahkan kipas ke maman dan meminta untuk dikembalikan.

Setelah mengambil tas dipenitipan, maman dan mas D melanjutkan perjalanan masuk ke dalam pasar. Di tengah jalan, mas D berteriak excited, sambil menunjuk-nunjuk. maman menoleh ke arah mas D menunjuk. Hoho....rupanya ada penjual sandal. "Eh eh..." mas D masih menunjuk ke arah sandal. Mas D mau beli sandal?"
"Heeh"  jawab mas D sambil mengangguk. Rupanya mas D anak yang perhatian ( gateke kalau istilah jawa). Sehingga ketika maman dan DEra pernah ngobrol mau membelikan sandal untuk mas D agar bisa dipakai saat jalan keluar rumah, mas D mencatat di memorinya. "Maksud maman bukan sandal seperti itu, sandal jepit aja mas"
"Tu..." tunjuk mas D pada sandal jepit yang berada di gantungan tepat disebelahnya.
Waa iya, sandal jepit, maman berpikir kalau memang butuh beli sandal jepit. Setelah negosiasi dengan penjual dan dapat harga yang cocok, mas D pun dimana untuk memilih sandalnya. Rupanya sandal yang dipilih kebesaran satu angka. Penjual berinisiatif mengambilkan sandal dengan ukuran dibawahnya. Mas D memilih lagi, tapi sayang tak ada yang dipilih diukuran yang dibawahnya, Warna yang ada tinggal merah dan orange. Keputusan mas D sudah bulat untuk tetap memilih warna kuning kombinasi merah meskipun ukuran nya lebih besar. "Ya sudahlah, gpp kebesaran. Malah awet" pikir maman.

Perjalanan dilanjut ke lantai dua mencari grosir topi, mas D menunduk dan maman berpikir mas D mengantuk. "Mas Kalau ngantuk bobok aja kita pulang. Beli topinya besok pagi" tanya maman  yang dijawab gelengan mas D tanda tidak setuju.

Dari kejauhan tampak kios grosir topi. Mas D kembali teriak excited ketika melihat topi pilot karakter Hewan hewan lucu. "Maaf mas, bukan topi seperti ini yang kita cari. Ini seperti topi dirumah yang kalau dipakai mas D, kepala mas D basaaah kuyup" mas D mengerti lalu menunjuk ke patung bayi yang sedang memakai topi pet. Penjual mengantar maman dan mas D ke rak tempat topi berada. Tangan mas D sibuk memilih topi, diliat satu persatu dibolak balik satu persatu. Maman ada Ide, mas D diajak mencoba topi satu persatu di depan kaca.
MasyaALLAH, begitu topi terpasang di kepala, mas D tersenyum dan kepala di goyang berbagai pose. Huwaa...anak 11 bulan bisa bergaya. Satu topi selesai di coba, mas D mencoba topi yang lain. Jika tadi warna hijau kombinasi hitam kali ini krem kombinasi merah. Seperti yang pertama, dipasang dan bergaya aneka pose. "Pilih yang mana mas?" tanya maman seraya melihat mas D yang tengah berpose di cermin.

Lamaa penjual menunggu mas D membuat keputusan hingga akhirnya mas D mengambil topi berwarna hijau dan penjual teriak "woo...ibune sing milih ijo" "ga tuh mas, pilihannya mas D kok, liat saya ga pegang topinya" jawab maman seraya menunjukkan tangan dan mengembalikan topi yang tidak dipilih. " woo Iya, pinter wis milih sendiri. Daritadi tak perhatikan ngapain ibu ini nyuruh adeknya milih. Emang bisa? Woo ternyata bisa beneran ya." jawab penjual surprise. "Iya mas, sejak bayi sdh saya minta untuk memilih apapun yang diperuntukkan untuknya. Baju setelah mandi, dot ketika di toko atau malah lauk untuk makan" lanjut maman, penjual tersenyum penuh arti. Setelah membayar maman berpamitan dan tanpa komando mas D turut melambaikan tangan da da. "Waa...pinter tenan langsung dadahi aku" seloroh penjual pada teman-temannya. Setelah mengucap terima kasih karena pujian yang diberikan pada mas D. Maman dan Mas D berjalan ke arah toko plastik.

Nah ditoko ini ga kalah serunya. Mas D ingin membawa pulang paket plastik yang dibeli orang. Padahal maman hanya beli plastik Opp untuk kaos jualannya.

#TantanganHari13
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
#belajarapahariini

Senin, 03 April 2017

Push Walker

Push walker itu sudah hampir sebulan ada drumah mas D. Namun, kalau ditotal dalam sehari mas D memainkannya kurang dari satu jam. Nah tah kenapa hari ini mas D asyiiik banget utak atik push Walker.

Selepas semua pekerjaan selesai, maman menemani mas D bermain, duduk manis menyimak apa- apa yang dikatakan oleh mas D. Mas D mulai memencet semua tombol pada push walker yang mengeluarkan bunyi. Maman pun ga mau kalah ikut berebut memencet semua tombol. Mereka tertawa gembira berdua. Tiba- tiba, maman melihat ada sebuah tools yang berbentuk seperti dua lingkaran yang bersinggungan. Maman penasaran karena pada satu bundaran terdapat knop putar, sementara yang lain tidak. Jika selama ini maman hanya mengenalkan gambar binatang apa yang ada disana, kali ini maman mencoba memutar. Olala...maman terkejut sendiri, ketika mengetahui bahwa dua lingkaran tadi berputar bergandengan (jika yang ada tuasnya diputar, lingkaran kedua yang bersinggungan ikut berputar) dan kemudian mengubah tempo musik yang sedang dimainkan. Mungkin perkara mudah untuk mendengarkan musiknya mengingat suara putaran dua lingkaran pun sangat keras. Setelah diulang bolak-balik akhirnya maman yakin.

Baru setelah maman Yakin, maman menunjukkan pada mas D. Bagaimana tempo musik ini berubah seiring berputarnya lingkaran2 tadi. Mas D hanya diam saja, entah mungkin masih mencerna. Tapi sedetik kemudian, mas D mulai ikut memutar lingkaran bertuas dan diikuti dengan mengganti jenis musiknya. Mas D tertawa gembira "aha...maman benar" mungkin itu yang ada dipikiran maman.

Sementara mas D asyik mencoba putaran tempo, maman kemudian mengeksplore hal lain. Maman pun berpikir " pantas saja setiap kali mainan ini berada, selalu menarik perhatian anak2 lain yang lebih gede umurnya, rupanya memang seru, sementara kalau yang seusia mas D paling banter untuk di Dorong".

Pikiran maman kembali ke kejadian sebulan yang lalu, saat maman dan mas D berada di ICE BSD untuk menemani DEra mengikuti Leadership seminar. Maman sengaja menyewa push walker dari rental alat bayi terdekat, agar mas D bisa puas menjelajah venue. Venuenya suangaat besar...bolak2 4kali pp dari pintu depan ke ruang bayi andai diukur bisa jadi 1km, nah terbayangkan betapa besarnya.

Kembali ke push walker tadi, begitu maman tiba diruang bayi dan meletakkan push walker, serta menurunkan mas D. Beberapa anak berusia 5-12 tahun berebut untuk bermain push walker milik mas D. Awalnya mas D diam saja, tetap cuek mendorong tapi kemudian mas D jengkel dan teriak untuk mempertahankan miliknya. Kakak- kakak tadi tetap tidak peduli untuk meninggalkan push walker dan membiarkan mas D bermain. Bahkan sampai maman dan DEra turun tangan untuk meminta hak mas D bermain dengan mainannyapun mereka tak juga kunjung mengabulkan.

Mas D berusaha tetap meminta mainannya dengan tersenyum, namun kakak- kakak tadi juga keukeuh mau main dengan mainan yang sama, akibat nya adalah " buk....buk....buk...." mas D memukuli kakak-kakak yang berjumlah 5 orang. Maman kemudian menahan tangan mas D serta menegur mas D untuk mempertahankan miliknya dengan cara yang baik. Tapi tahu ga sich, para kakak tadi teteeep aja ga mau ngelepas mainan itu, dan malah melepas panel musik dari push walker dan membawa ke Pojok ruangan. Tampak kekesalan di wajah mas D, sebelum berlarut,, maman menggendong mas D keluar ruangan.

"M...M..." panggil mas D pada maman yang tengah melamun ke masa sebulan yang lalu. Rupanya mas D telah berhasil membalik push walker, sehingga kini rodanya berada diatas. Daaan seperti biasa, ketika melihat roda mas D akan langsung memutar seraya bersuara " ngeeeng....".

Maman beralih mengenalkan knop On/Off pada mas D, ketika mas D mulai bosan utak- atik push Walker. Maman menunjukkan posisi mati dan hidupnya musik pada push walker. Awalnya mas D ga paham dengan penjelasan maman, tapi setelah mencoba sendiri menyalakan (maman sengaja mematikan) mas D mengerti.

Ternyata kita hanya perlu memfasilitasi, biar ananda menemukan sendiri. Saat ananda menemukan sendiri perasaan mereka sangat bahagia, terbukti dengan tepukan tangan mas D dan senyum kemenangannya.

Adzan Dzuhur berkumandang saat akhirnya mas D merangkak ke kamar mandi untuk meminta tangannya di cuci, persiapan untuk makan siang, time to lunch.

Hari ini genap 2,5 jam maman dan mas D mengeksplore push walker, tanpa didorong. Ini adalah waktu terlama mas D bersama Push Walker.

#TantanganHari12
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
#belajarapahariini
#belajarbersamapushwalker
#diamondheartfamily

Mas D dan DEra

Minggu pagi adalah quality time antara DEra dan mas D. Jika sabtu quality time bertiga maka minggu hanya antara lelaki dan lelaki.

Kegiatan berdua mereka diawali dengan jalan - jalan pagi (ini sich tiap hari juga dilakukan) dilanjut ngantar eyank dan buyut Pijat dan terakhir beli susu.

Mas D biasanya akan merajuk jka pergi tanpa maman. Tapi kali ini berbeda mas D sangat tenang duduk di carseatnya, bahkan ketiga akan berangkat malah melambaikan tangan pada maman. Hoho rupanya sang Bayi sdh tumbuh semakin dewasa.

DEra bercerita bahwa seharian tadi merupakan waktu yang bener2 berharga buat mereka berdua. Masih menurut DEra juga mas D saat ini tambah responsif jika sedang bersama DEra tidak seperti dulu yang hanya responsif pada maman.
DEra merasakan kegiatan hari ini membuat ikatan diantara mereka semakin kuat.

DEra berencana setiap minggu, minimal ada satu hari untuk mereka berkencan. Nah itu berarti giliran Maman me time

#TantanganHari11
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
#belajarapahariini

Sabtu, 01 April 2017

Mencari jasa Aqiqah

Hampir genap 12 bulan usia mas D, namun belum di aqiqah. Maman dan DEra memang sengaja melakukan Aqiqah tidak tujuh hari setelah kelahiran mas D tetapi menunggu kedatangan kakung dari tugas belajar.

Pagi itu Maman, DEra dan mas D berjalan- jalan ke beberapa jasa Aqiqah untuk memilih yang terbaik dari yang baik. Di perjalanan maman bercerita tentang keutamaan Aqiqah mas D mendengar dengan seksama sambil mengangguk2. Bisa dibayangkan jika mas D sudah pintar bicara kelak pasti akan seceriwis dan secourius mamannya. Hahaa...kasian sekali DEranya (eh Dera menjawab "malah senang").

Empat Jasa Aqiqah sudah di sambangi, pilihan akhirnya jatuh pada.......(eng ing eng.... tunggu tanggal mainnya).

Sesampai drumah saat akan berganti baju dan beristirahat. DEra mendapat telpon dari buyut yang tengah menangis kesakitan. Diurungkanlah niat ganti baju dan Langsung meluncur ke rumah buyut. DEra bercerita pada Maman soal kondisi buyut, rupanya mas D ikut nyimak, terbukti saat sampai di rumah buyut, mas D serta merta memijit kaki buyut. Alhamdulillah.... Makasih mas D. Ucap maman, eyang dan buyut.

#TantanganHari10
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP

Jumat, 31 Maret 2017

Ikan dan Ayam

Maman dan mas D ikut kakung ke rumah buyut. Kakung mah sdh sehari-hari selalu kesana, selin nengok buyut juga nengok beberapa peliharaannya. Ada ikan, ayam dan aneka tanaman buah.

Maman memutuskan ikut agar mas D bisa mengeksplorasi alam. Kalau drumah Alamnya terbatas dan hampir tiap hari dilakukan.

Proyek pertama adalah memblender pakan ikan, karena ikan yang akan diberi makan masih kecil -kecil. Kemudian dilanjut menyebar pakan. Saat memblender mas D khusuk melihat prosesnya mulai dari bentuk biji hingga menjadi sehalus bubuk. Mas D teriak2 menunjuk- nunjuk kegirangan.

Setelah selesai memblender dan menghasilkan stoples pakan bubuk. Maman, kakung dan Mas D menuju kolam. Kakung mendudukkan mas D di bibir kolam. Sementara maman mencontohkan pada mas D cara memberi makan.

Setelah ikan giliran ayam. Kalau memberi makan Ikan bisa di bilang pekerjaan sehari- hari maman, secara ini memang proyek maman sebelum mas D lahir. Tapi....kalau Ayam, nah ini...maman kudu berpikir berkali-kali, Meskipun pada akhirnya dicoba juga. Maman takut ayam.

Bismillah,, pakan di taruh ditelapak tangan dan "kur....kur...kur...kur...kur....kur...." panggil maman pada ayam. Seketika ayam berdatangan dan mematuk pakan ditangan maman. Maman rasanya pengen lari, tapi mengingat sedang menemani mas D belanja pengalaman akhirnya maman bertahan.

Dan bener saja raise your child raise your Self, Ketika menemani ananda bertumbuh,, maka kita pun dengan sendirinya ikut bertumbuh.

When the why is clear the way is Easy ini terbukti lagi.


#TantanganHari9
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
#belajarapahariini
#belanjapengalaman