Jumat, 25 Agustus 2017

Binar mata Mas D

Hari ini kami ke Umbul Ponggok untuk mencicipi Underwater Photography. Begitu melihat Air, mata mas D berbinar- binar. Tak sabar mas D ingin segera berganti baju renang. Bahkan dengan semangat 45 membongkar tas jinjing yang dibawa Maman untuk menemukan baju renangnya.

Setelah Maman berganti pakaian renang, kini giliran mas D. Maman melepasi celana pendek, kaos luar dan kaos dalam terakhir pampers mas D, kemudian mulai memakaian baju Renang. Karena di persewaan tidak disediakan pelampung untuk bayi, Maman membelikan pelampung bentuk rompi untuk mas D.

Mendekati kolam mas D masih sangat bersemangat, namun,, saat mulai dimasukkan ke kolam oleh Maman, mas D menjeriit sangat kencang. Maman terkejut dengan reaksi mas D serta merta menarik mas D ke atas. Setelah di Atas mas D masih menangis. Maman berusaha menenangkan namun tidak berhasil. Mas D meminta rompinya dilepas. Rupanya mas D tidak nyaman memakai rompi.

Setelah rompi dilepas, mas D tertawa- tawa senang sambil memainkan kakinya di dalam Air.

Kali ini Maman yang nyemplung ke Air, masih dengan reaksi yang sama, mas D pun menjerit sambil teriak- teriak memanggil Maman. Maman lebih terkejut dengan teriakan mas D serta merta naik ke pinggir kolam. Mas D langsung memeluk Maman sambil menangis dan memanggil- manggil Maman.

Bagi Maman kejadian ini Benar- benar mengherankan. Tak biasanya mas D kurang bersahabat dengan air, lalu Maman berpikir mungkin karena tidak ada DEra, atau justru karena airnya yang terlalu dingin ya. Maman tidak memaksa mas D untuk masuk air. Maman dan mas D hanya duduk- duduk di tepi kolam.

Namun tiba- tiba mas D berdiri dan berjalan mendekati rombongan lain. Maman mengikuti dari belakang " mas..." sapa mas D pada lelaki muda disampingnya. Mas D tersenyum saat mendapat jawaban dari mas yang disapanya tadi dan tiba- tiba mas D masuk ke dalam air dengan gembira. "Waa...lucunya" suara wanita muda di samping mas Apri, nama lelaki muda tadi. Mas D semakin bersemangat bermain air. Tapi, saat rombongan tadi turun ke air meninggalkan mas D, kembali mas D menangis minta diangkat dari air.

Hoho, Maman mulai paham, jika bakat signifikansi mas D lah yang membuat hal tadi terjadi. Mata mas D berbinar ketika bisa membuat orang lain senang

Merapi Lava Tour

Nah,, jika kemarin ke Borobudur maka hari ini mas D mencoba mobil offroad kesayangannya (Lhoo?).

Dalam perjalanan menuju lokasi mas D tertidur pulas, selain karena AC mobil yang dingin, juga udara dingin diluar yang semakin naik semakin dingin.

Mesin mobil mati daaan mas D pun terbangun. Ogah- ogahan turun dari Mobil namuuun saat melihat mobil offroad terparkir mata mas D pun berbinar.

Kalau mobil offroad belakang rumah hanya bisa dinaiki saat terparkir dan berhenti, maka kali ini mas D naik mobil offroad yang berjalan menelusuri jalanan terjal berbatu.

Para Om khawatir jika mas D akan menangis karena ketakutan namun, Maman Yakin mas D berani dan akan menikmati.

Tepat sekali dugaan Maman, mas D sangat tertarik, senang dan gembira. Tak hanya sekali mas D ingin berdiri di atas mobil, namun selalu dicegah Maman karena belum saatnya, kan mas D belum paham benar arti bahaya.

Setalah terkocak2 diatas mobil selama 2jam akhirnya lava tour diakhiri dengan menyusuri  kaliadem. Bukannya menyingkir dari air, mas D justru semakin ketepian mobil agar bisa terkena cipratan air.

Mas D...mas D....luar biasa

Borobudur

Hari ini mas D dan Maman mengantar para Om tour, ke Borobudur.
Mas D tak berminat sama sekali untuk melihat tumpukan batu megah nan cantik itu, sehingga Maman dan mas D justru berjalan mengelilingi kawasan candi.

Mas D teriak- teriak girang, bahkan beberapa kali mas D minta foto Selfi. Saat melihat Kereta tak lupa mas D minta untuk di Foto dan naik berkeliling lagi. Mas D selalu mengejar kereta tiap kali ada kereta lewat atau sekedar melambaikan tangan pada penumpang kereta mini.

Hampir dua jam di Borobudur akhirnya para Om kembali ke Parkir Mobil dimana Maman dan mas D sudah menunggu.

Seperti biasa, begitu mas D masuk mobil dan terkena udara dingin AC mas D langsung tertidur pulaaas

Rabu, 23 Agustus 2017

Mengenal alam

Jika biasanya Maman dan mas D bermain bersama alamnya di lakukan di halaman sekeliling Candi, maka hari ini mas D dan Maman bermain bersama Alam di Alam luar yang telah di percantik, yaitu puncak Becici. Tak hanya alam luar yang baru pertama kali dilihat mas D tapi juga alam yang sedikit berbahaya karena sekitarnya jurang dan banyak turunan terjal. Maman menggandeng mas D agar mas D bisa mengeksplorasi sekitarnya. Namun, tak dinyana mas D justru meminta berpegangan pada kedua tangan Maman. Dan Lima menit kemudian mas D minta gendong.

Mas D enggan berjalan ditempat yang lumayan beresiko namun anehnya sampai di bawah dan dipinggir jurang mas D justru bertanya pada Maman jika saja diijinkan untuk mengetes mendekati pinggir jurang.
Tentu saja Maman menolak, masak iya ngetes masuk ke pinggir kolam. Tidak mendapat ijin dari Maman, mas D berteriak dan menangis sangat kencang. Mamanpun mempersilahkan mas D untuk menangis karena Maman akan memperbolehkan mas D kepinggir jurang saat mas D sudah berumur lebih banyak, alias lebih besar karen dianggap sudah tau resiko.

Saat mas D mulai tenang, Maman pun mulai melepas mas D dari pelukan. Mas D turun ke Tanah dan mulai bermain tanah. Tanah dipuncak becici berbeda dengan tanah yang biasanya dipegang mas D untuk bermain. Tanah Becici lebih kering dan kasar, karena merupakan pecahan bebatuan.

"Ma..." panggil mas D pada Maman saat mas D menggoda Maman dengan berpura- pura akan memasukkan batu ke dalam Mulutnya. Mamanpun berakting seolah- olah melarang. Mas D tertawa senang. 1jam di Atas Maman dan para Om memutuskan untuk turun dan melanjutkan ke Pantai. Saat berjalan turun mas D tak mau digandeng siapapun. Mas D berlari sambil teriak2 senang di jalan menurun.

Mencari Rumah

Hari ini jadwal mas D dan Maman berkeliling mengunjungi beberapa rumah yang akan disewakan. Ya, Maman, mas D dan DEra akan segera pindah rumah sebelum kepulangan om Tommy adik maman dari Inggris.

Kunjungan pertama pada rumah beralamatkan di Tamanan. Mas D turun dari motor dan bergegas berlari masuk rumah. Mas D masih dengan anteng mengikuti Maman berkeliling melihat rumah, namun tiba- tiba mas D berlari keluar saat terdengar musik yang lumayan kencang dari luar.

Mas D berlari dan terus mencari asal suara. Sesampai di Lapangan tak jauh dari rumah tadi, mas D menemukan kerumunan orang yang tengah melaksanakan lomba 17an. Tanpa berpikir dua kali, di tengah lapangan mas D langsung menari mengikuti irama musik. Para peserta lomba maupun penonton tertawa sambil tepuk tangan melihat mas D menari. Bahkan dengan riuhnya sambutan itu membuat mas D semakin semangat menari.  Lima menit musik berhenti dan mas D berlari ke arah Maman. Setelah berpamitan Maman kembali kerumah tadi dan menyelesaikan perbincangan dengan pemilik.

Menyambut Tamu

Senin sore, Maman kedatangan adek sepupu dan teman- temannya dari Medan. Setelah berkenalan dengan teman- teman baru Maman mempersilahkan para tamu untuk masuk.

Mas D yang tengah asyik minum susu di dalam kamar, berlari keluar kamar untuk menyambut tamu dengan tawa riang. Tawa riang hilang tetiba digantikan oleh tangisan kecil dan mas D kembali berlari masuk ke kamar.

Maman mengejar mas D dan bertanya "ada apa?" Mas D hanya menangis kecil seraya mengintip luar dari sisi dalam kamar.
Setelah dijelaskan oleh Maman bahwa tamu yang membuat mas D berlari tadi itu adalah omnya mas D. Mas D memberanikan diri untuk keluar kamar. Dugaan Maman mas D terkejut melihat ketiga tamu Maman yang super besar. Sehingga mas D tampak begitu keciil.

Tak sampai setengah jam mas D sudah akrab dengan salah satu tamu bernama om Fadli, mas D kerap kali menggoda om Fadli, mencolek kemudian berlari sembunyi. Atau pura- pura menyuapi tapi akhirnya dimakan sendiri.

Maman cerita pada para tamu jika mas D sudah pintar akting. Para om tidak percaya karena usia mas D yang sangat muda. Namun om Fadli sangat cerdas dan meminta mas D untuk berakting nangis. Sontak ketiga om plus Eyang Putri juga Maman tertawa begitu mendengar akting menangis mas D. Binar mata mas D begitu terlihat, bahkan mas D berkali- kali mengulang akting agar mendapat perhatian dari sekitar. Dan tak jarang mas D melakukan hal- hal yang sengaja dilarang untuk menarik perhatian. Karena saat belum sempt dilarang mas D sendiri sudah berkata "No...no...no" dengan gerakan khas tangannya.

Grrrrh

Hari ini Maman dan teman2 Boemi Mataram menyelenggarakan seminar disebuah hotel dan mas D pun turut serta.

Mau ikut di Kids Corner usia belum mencukupi, sehingga ketika semua belajar di dalam Maman menemani mas D bermain dan eksplorasi hotel.

Mas D berlari- lari dihalaman dengan gembira dan berhenti tiba- tiba ketika ada sebuah mobil yang berhenti menurunkan penumpang. Sedetik kemudian mas D berlari ke Arah mobil sambil berkata "naik...naik" saat mobil mulai melaju, mas D berlari mengejar mobil sambil teriak- teriak "car....car....ma, car...." Maman menjelaskan pada mas D jika mobil itu bukan untuk mas D melainkan sedang mengantar tamu hotel yang lain. Namun seperti tidak mau mendengar,, mas D tetap berlari mengejar mobil dan tak tanggung2 sampai ke jalan raya yang berjarak 200m dari halaman hotel.

Sekembali dari mengejar mobil mas D berjalan ogah ogahan ke dalam halaman hotel. Mas D terdiam di tengah jalan saat melihat kakak- kakak tengah asyik bermain tembak- tembakan. Tetiba mas D berlari menghampiri kakak- kakak tadi dan spontan kakak- kakak kompak menganggap mas D sebagai monster. Bukannya menangis mas D justru tertawa bahagia. Dan melanjutkan perannya sebagai monster seraya tertawa keras- keras dan bersuara "Grrrh". Para polisi Cilik berlari berhamburan mendengar suara mas D yang berlari mau menangkap mereka.

Mas D tidak peduli peran apapun yang dimainkannya yang penting dia ambil peran.

Selasa, 22 Agustus 2017

Signifikansi Part2

Malam ini DEra mendapat tugas untuk melatih pemenang FASI (Festival Anak Sholeh Indonesia) khususnya bidang Nasyid untuk maju tingkat Nasional. Latihan bertempat di sebuah masjid yang tidak jauh dari rumah.

Sejak siang DEra mengajak mas D dan maman dan seperti biasa, mas D selalu tidak sabar jika sudah dijanjikan akan pergi. Namun saat jadwal berubah lebih malam,, Maman memutuskan agar mas D dan Maman tidak jadi ikut. Mas D kecewa? Ya, bahkan agar tidak nampak mengantuk dan capek mas D lebih aktif dari biasanya. Mas D menari2 mengikuti irama apapun yang didengarkan. Mata mas D dibelalakkan agar tak tampak mengantuk.

Melihat hal tersebut, akhirnya maman memutuskan untuk jadi ikut, mas D senyum kemenangan. Penuh semangat mas D menyiapkan sendiri jaket dan sepatunya.
Sebenarnya Maman berpikir, hanya akan ngedrop DEra ketempat latihan kemudian memulangkan mas D yang pasti sudah tertidur di Atas motor.

Tak disangka, mas D tak tertidur dalam perjalanan bahkan semakin segar ketika sampai dilokasi dan Mendapat sambutan hangat dari peserta latihan maupun orang tua peserta.

Senyum kemenangan tampak lagi diwajah mas D. Maman melihat binar dimata mas D. Saat berlari- lari menggoda kakak- kakak yang sedang Vokali maupun saat menggoda budhe- budhe yang tengah duduk menunggui Ananda berlatih.

Hihi,, lagi- lagi bakat Signifikansinya nich.

#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga

Car

Sore itu mas D mengajak maman berjalan keluar rumah, jika biasanya mas D bermain di TPA saat sore tiba kali ini arah berjalan mas D tidak seperti biasa. Mas D tidak berbelok masuk ke masjid melainkan terus melewati pintu gerbang masjid dan berjalan ke arah jalan raya.

Maman agak menyesal kenapa tadi tidak bawa uang karena sepertinya mas D melirik warung yang berjualan krupuk.

Namun, Maman salah mas D masih terus berjalan seolah- olah sudah tau tujuannya kemana. Biasanya, saat berjalan2 mas D akan mampir kanan kiri, menyapa orang, sentuh sana sini tapi kali ini berbeda,  sekali lagi...mas D sudah tau pasti tujuannya.

Berjalan 500m tak membuat mas D memperlambat langkahnya justru malah semakin di percepat. "Bapaak..." sapa mas D pada mekanik di sebuah bengkel mobil off road. Setelah mendapat balasan lambaian tangan dari yang di Sapa, mas D tersenyum sumringah. Maman penasaran pada apa yang sebenarnya terjadi.

Jeng jreng,, penasaran Mamanpun terjawab. Saat dihadapan Maman terparkir mobil off Road berwarna merah. Setelah berusaha keras untuk menaiki mobil dan belum berhasil, mas D meminta bantuan Maman untuk mengangkat naik mas D.

Mas D senyum kemenangan, bahagiaa sekali, bahkan sesekali teriak karena girang.

Hoho rupanya ini tujuan mas D.

Signifikansi

Tgl 17 Agustus merupakan hari pertama pengamatan mengenai kegiatan yang membuat mata anak berbinar selain Hari kemerdekaan Indonesia.

Mas D dan Maman ikut DEra yang didaulat jadi juri di SMK 1 Depok.

Perlombaan berjalan sudah 4jam sejak pukul 8 pagi. Ketika DEra dan beberapa Juri keluar ruangan untuk rapat hasil, tetiba mas D berjalan penuh percaya diri ke Atas panggung.

Sesampai di Panggung mas D menemukan mic dan serta merta menyanyi dengan Mic. Maman yang tengah asyik ngobrol dengan para guru, terperanyak kaget sekaligus bangga karena ternyata mas D sedang "Show" di atas panggung.

Binar mata mas D tampak jelas disana, dan membuat maman paham jika mas D punya bakat Signifikan alias suka tampil depan umum. Ini keturunan Emak bapaknya banget

#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga